Halaman

Cinta Prematur (anggep ae cerpen)

0 komentar

(19 Desember 2010)


Ini bulan ke lima aku mencintaimu, tepatnya hari ke-35 aku jatuh cinta padamu, sejak di detik pertama aku melihatmu tersenyum dengan pesona kharismamu yang mampu melumpuhkan persendianku.
Detik di mana, aku yakin bahwa cepat atau lambat aku akan jatuh cinta padamu, detik yang sudah ku-fosilkan diam-diam agar tidak punah ditelan kekuatan waktu yang terkadang begitu mengerikan.
Dan kemarin kita bersama kembali ke detik itu. Detik pertama aku jatuh cinta padamu, detik pertama aku meletakkan batu pertama hatiku di hatimu.
Suasana yang sama, engkau masih begitu mempesona, aku tersenyum bahagia di sampingmu dengan rindu yang sudah memuncak sedari tadi yang menggelisahkan langkahku yang mondar mandir menantimu di depan bangunan besar itu.
" I miss you.." Ucapku sepenuh hati.
Dan seperti biasa, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirmu, hanya senyum tipis dan tatapan singkat. Dan anehnya aku terkadang cukup puas! Meski aku sangat berharap ada kata yang terucap dari bibirmu meski itu hanya ada 2 kata,"Me too.." Atau kalau 2 kata itu terlalu mahal untukku, cukup 1 kata saja, " Sama" asal jangan kata, "tidak".  
Entahlah, atau karna aku keseringan mengucapkan kata rindu padamu, sehingga engkau mengartikan kata-kata rindu yang sering kualamatkan padamu hanyalah pengganti dari kata"Hai.." Untuk menyapa.
Ah, tak mudah menyakinkanmu memang, karna aku sendiri tak habis pikir kenapa bisa merindukanmu sebrutal ini.
Kini kita duduk berdua. dengan bulan yang tertutup setengah di langit. Aku menatapmu seperti biasa, seakan ingin menunjukkan betapa besar cinta yang kutabung selama ini untukmu, dan kucicil pelan-pelan kepadamu lewat ucapan-ucapan "I miss You", meski aku tahu, tabungan cinta ini takkan habis karna aku tak pernah melihat ujungnya. Tak pernah ada saldo minim yang tertera di sana. Berlebihankah..? Kuakui iya, tapi itulah kenyataanya, aku sendiri kehabisan akal untuk mengendalikannya. Tak pernah aku se-stupid ini merindukan seorang. Dan bulan itu mulai bergeser! Tapi kita juga tak bergeser dari tempat kita masing-masing. Terdiam, dan sesekali saling mencuri pandang, entah apa yang berkecamuk di pikiranmu. Yang jelas di kepalaku ada luapan rindu yang di pompa secara brutal dari hatiku. Ingin aku melompat sesegera mungkin ke pelukanmu, namun sejurus kemudian kulihat ekspresi wajahmu berubah, dan dengan cepat indera penciumanku mengendus aroma kehilangan di sana, aku mulai ketakutan.
"Ade’,tidakkah kau merasa cinta yang ku miliki padamu terlalu premature, aku takut, apa yang kita rasakan, terlalu prematur untuk dikatakan cinta...".
"Cinta Prematur..??" Aku mengulangnya di tengah rintih hati yang tiba-tiba teriris pelan-pelan, perih sekali...
" Yah, cinta premature, aku takut cintamu cintaku, hanyalah cinta sesaat yang hadir di tengah keraguan dan pertanyaan kita akan makna cinta sejati. Apakah engkau tak pernah bertanya pada dirimu sendiri, bahwa kita terlalu prematur untuk saling jatuh cinta..?!?".
Dan bulan sabit yang menggantung itu entah kemana, aku tak melihatnya di langit, di sini terlalu gelap, aku bahkan mulai mengigil dan kurasakan hatiku perlahan membeku.
"Mungkin engkau benar, kita terlalu prematur untuk jatuh cinta..".
"Iya, Ade’ aku merasakan itu...".
"Aku mencintaimu....".
Dan itu bukan cinta premature, andai engkau tahu, cinta tak pernah mengenal ukuran waktu, namun engkau selamanya tak kan perna tahu, tak kan perna tahu.
Dan aku menangisi perpisahan diam-diam ini dengan nyanyian yang amat pilu bersama bulan yang semakin bergeser jauh.

Karomah Sulthonul Auliya’ Syaikh Abu Hasan Asy Syadzily

0 komentar

Sulthonul Auliya’ Syaikh Abu Hasan Asy Syadzily ra adalah seorang yang dianugerahi karomah yang sangat banyak, tidak ada yang bisa menghitung karomahnya kecuali Allah Swt. Dan sebagian dari karomah beliau antara lain adalah:
  1. 1. Allah Swt menganugerahkan kepada beliau kunci seluruh asma-asma. Sehingga seandainya seluruh manusia dan jin menjadi penulis beliau (untuk menulis ilmu-ilmu beliau) mereka akan lelah dan letih, sedangkan ilmu beliau belum habis.
  2. Beliau adalah orang yang sangat terpuji akhlaknya sifat mudah menolong dan kedermawanannya dari sejak usia anak-anak sampai ketika berumur enam tahun telah mengenyangkan orang-orang yang kelaparan pada penduduk negara Tunisia dengan uang yang berasal dari alam ghaib (uang pemberian dari Allah Swt secara langsung kepada beliau).
  3. Beliau didatangi Nabiyullah Khidir as untuk menetapkan “wilayatul adzimah” kepada beliau (menjadi seorang wali yang mempunyai kedudukan tinggi) ketika beliau baru berusia enam tahun.
  4. Beliau bisa mengetahui isi hati (batin) manusia.
  5. Beliau pernah berbicara dengan malaikat di hadapan murid-muridnya.
  6. Beliau menjaga murid-muridnya meskipun di tampat yang jauh.
  7. Beliau mampu memperlihatkan/menampakkan Ka’bah dari negara Mesir.
  8. Beliau tidak pernah putus melihat/menjumpai Lailatul Qadar semanjak usia baligh hingga wafatnya beliau. Sehingga beliau berkata: “Apabila awal puasa Ramadhan jatuh pada hari Ahad maka Lailatul Qadarnya jatuh pada malam 29, awal puasa pada hari Senin Laillatul Qadarnya malam 21, awal puasa pada hari Selasa Laillatul Qadarnya malam 27, awal puasa pada hari Rabu Laillatul Qadarnya malam 19, awal puasa pada hari Kamis Laillatul Qadarnya malam 25, awal puasa pada hari Jum’at maka Laillatul Qadarnya pada malam 17, sedangkan bila awal puasa pada hari Sabtu maka Laillatul Qadarnya jatuh pada malam 23”.
  9. Barang siapa yang meninggal dan dikubur bersama-sama dengan hari meninggal dan dikuburkannya beliau, maka Allah Swt akan mengampuni seluruh dosanya.
  10. Do’a beliau mustajabah (dikabulkan oleh Allah Swt).
  11. Beliau tidak pernah terhalang sekejap mata pandangannya dari Rasulullah Saw selama 40 tahun (artinya beliau selalu berjumpa dengan Rasulullah Saw selama 40 tahun).
  12. Beliau dibukakan (oleh Allah Saw) bisa melihat lembaran buku murid-murid yang masuk kedalam thariqahnya, padahal lebar bukunya tersebut berukuran sejauh mata memandang. Hal ini berlaku bagi orang yang langsung baiat kepada beliau dan juga bagi orang sesudah masa beliau sampai dengan akhir jaman. Dan seluruh murid-muridnya (pengikut thariqahnya) diberi karunia bebas dari neraka. Syaikh Abu Hasan Asy Syadzily ra sungguh telah digembirakan diberi karunia, barang siapa yang melihat beliau dengan rasa cinta dan rasa hormat tidak akan mendapat celaka.
  13. Beliau menjadi sebab keselamatan murid-muridnya/pengikutnya (akan memberikan syafa’at di akhirat).
  14. Beliau berdo’a kepada Allah Swt, agar menjadikan tiap-tiap wali qutub sesudah beliau sampai akhir jaman diambil dari golongan thariqahnya. Dan Allah Swt telah mengabulkan do’a beliau tersebut. Maka dari itu wali qutub sesudah masa beliau sampai akhir jaman diambil dari golongan pengikut beliau.
  15. Syaikh Abul Abbas Al Mursy ra berkata: “Apabila Allah Swt menurunkan bala’/bencana yang bersifat umum maka pengikut thariqah Syadziliyah akan selamat dari bencana tersebut sebab karomah Syaikh Abu Hasan Asy Syadzily ra”.
  16. Syaikh Syamsuddin Al Hanafy ra mengatakan bahwa: “Pengikut thariqah Syadzaliyah dikaruniakan kemulyaan tiga macam yang tidak diberikan pada golongan thariqah yang lainnya, (1) Pengikut thariqah Syadziliyah telah dipilih di Lauhil Mahfudz (2) Pengikut thariqah Syadziliyah apabila jadzab/majdub akan cepat kembali seperti sedia kala (3) Seluruh wali qutub yang diangkat sesudah masa Syaikh Abu Hasan Asy Syadzily ra akan diambil dari golongan ahli thariqah Syadziliyah".
  17. Apabila beliau mengasuh/mengajar murid-muridnya sebentar saja, sudah akan terbuka hijab.
  18. Rasulullah Saw memberikan izin bagi orang yang berdo’a kepada Allah Swt dengan bertawasul kepada Syaikh Abu Hasan Asy Syadzily.
Sumber:
“Tanwirul Ma’ali Manaqibi Ali Ibn Abil Hasan Asy Syadzily” karya Syaikh Muhammad Nahrawi (Mbah Dalhar) bin Abdurrahman, Watu Congol, Muntilan – Magelang. Dalam bahasa Indonesia berjudul: “Cahaya Kemuliaan”, Penerjemah: Agus Djamaluddin, S.Ag, Penerbit: Ampel Mulia, 2007.

Untuk yang Tercantik Disana

2 komentar

“Apa yang akan kamu pilih, Olav, jika ada sebuah kekuatan yang lebih tinggi memberimu pilihan? Akankah kamu memilih untuk tinggal di bumi pada suatu waktu tertentu? Atau akankah kau menolak untuk ikut dalam permainan ini karena kamu tak menyukai peraturannya?” (Georg pada Jan Olav dalam Gadis Jeruk, Jostein Gardner).


Aku tahu pilihan itu tak mungkin ada. Kau telah menjadi bagian dari kehidupan, demikianlah kenyataannya. Tapi seandainya kau memiliki kesempatan untuk mengulang bagian dalam hidupmu, masihkah kau akan memilih jalan yang sama? Jalan yang menyebabkan hidupmu beririsan dengan hidupku. Dua makhluk asing yang dipertemukan dalam sebuah adegan hidup, dan seketika menjadi begitu dekat.


Peraturannya sederhana, aku peduli padamu sebagaimana kau padaku, kita menjadi terikat seperti rubah pada Pangeran Kecil. Namun dibalik segala kebahagiaan yang kudapatkan setelah mengenalmu, aku juga jadi belajar cemas. Gelisah saat kau tidak muncul, atau ketika tiba-tiba kau harus pergi. Kenyamananku dengan kehadiranmu telah menjadi bagian yang utuh, hingga saat kita berpisah kau membawa sebagian dari diriku bersamamu.


Aku tahu, kau pasti tidak menyukai peraturan ini. Tapi kalau kau diberi kesempatan untuk mengulanginya dan kau memilih untuk tidak bertemu denganku, aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku. Sungguh, aku tidak bisa membayangkan kehidupanku tanpa dirimu, pikiran-pikiranmu yang maju, caramu menyemangatiku, dan satu hal yang membuatku berat untuk berpisah denganmu, kesediaanmu untuk mempercayai segala langkah yang kupilih. Meski aku pun merasa sedih saat harus berpisah denganmu, tapi masa-masa saat kau menjadi bagian dari hari-hariku menjadi kekuatan tersendiri.


Untuk meredakan kesedihan ini aku berusaha mengukir kenangan-kenangan indah yang telah kita lalui dalam ingatanku. Kenangan yang senantiasa bisa kulihat setiap kali aku merasa sedih, atau kala aku merasa tak ada seorang pun yang mengerti. Mengenai perpisahan, biarlah kesedihan itu hanya terjadi sekali, yaitu saat terjadi. Setelah itu aku hanya akan mengingat bagian-bagian indahnya saja.


Bukan hal yang mudah untuk melakukan hal itu, untukku sekalipun. Tapi kalau pertanyaan itu diperuntukkan bagiku, aku akan tetap memilih bertemu denganmu. Aku akan mengulangi kejadian demi kejadian setepat-tepatnya. Meski itu juga berarti aku harus merasakan sebuah kehilangan saat berpisah denganmu. Kau tahu aku seorang penakut, tapi untuk dirimu aku akan berusaha untuk menjadi orang yang berani, dan kuharap kaupun begitu.


Sejak mengenalmu aku belajar untuk berani kehilangan, karena mengenalmu sama artinya dengan mempersiapkan kepergianmu. Aku juga belajar untuk berubah, bukan karena kau memaksaku untuk mengikuti pola pikirmu, kau terlalu baik untuk melakukan hal itu. Tapi perubahan itu terjadi begitu saja, seperti halnya pohon yang menua, daun-daun yang berguguran dan diriku yang turut ber-evolusi bersama dunia ini.


Subhanalloh , aku tak mau lebih banyak berkata-kata, karena kata kadang bisa mereduksi makna. Satu hal yang harus kau ketahui, aku senantiasa mengharap yang terbaik untukmu. Semoga irisan kehidupanku denganmu memberi makna yang indah, sebagaimana yang kau lakukan untukku.


Salam sayang selalu,
Pare, 23 Juli 2010 / 4:35 AM

AGAMA SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA

0 komentar

Abstrak

Menurut sejarah, agama tumbuh bersamaan dengan berkembangnya kebutuhan manusia. Salah satu dari kebutuhan itu adalah kepentingan manusia dalam memenuhi hajat rohani yang bersifat spritual, yakni sesuatu yang dianggap mampu memberi motivasi semangat dan dorongan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, unsur rohani yang dapat memberikan spirit dicari dan dikejar sampai akhirnya mereka menemukan suatu zat yang dianggap suci, memiliki kekuatan, maha tinggi dan maha kuasa. Sesuai dengan taraf perkembangan cara berpikir mereka, manusia mulai menemukan apa yang dianggapnya sebagai Tuhan. Dapatlah dimengerti bahwa hakikat agama merupakan fitrah naluriah manusia yang tumbuh dan berkembang dari dalam dirinya dan pada akhirnya mendapat pemupukan dari lingkungan alam sekitarnya.[2]

Manusia juga disebut sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan potensi untuk berbuat kebaikan dan keburukan. Dalam bahasa Al-Qur’an ini dikenal dengan Nafs. Disebutkan bahwa, potensi Positif yang dimiliki manusia lebih kuat dari potensi negatifnya, tetapi daya tarik keburukan lebih kuat dari daya tarik kebaikan. Manusia dituntut untuk memelihara dirinya dari kecendrungan-kecendrungan untuk berperilaku negatif maka pada saat itu pula manusia memerlukan agama yang sejatinya menjadi kebutuhan manusia.[3]

Disamping itu, Manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam maka, pada saat itu pula pengaruh-pengaruh negatif cenderung memalingkan manusia dari Tuhan. maka, tiada lain yang dibutuhkan manusia pada saat itu ketaatan dalam beragama yang akan membentengi godaan dan tantangan hidup yang demikian ini.

Keyword: Faith, Human, needs

I. Agama dalam berbagai definisi

Agama adalah salah satu istilah dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa sanskerta. Istilah ini terambil dari dua kata yaitu a dan gam. A diartikan kesini, tidak dan Gam diartikan Gaan, go, gehen, berjalan-jalan. jadi tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun-temurun. Agama memang mempunyai sifat yang demikian. Sehingga secara istilah Agama bisa disimpulkan sebagai Peraturan-peraturan Tradisional, ajaran-ajaran, dan kumpulan hukum-hukum. Pendeknya, apasaja yang turun temurun dan ditentukan oleh adat Istiadat.[4]

Dalam Masyarakat Indonesia selain dari kata agama, dikenal juga kata Din dalam bahasa arab, dan Religi dalam Bahasa Eropa. Kata Dîn dalam bahasa Al-Quran, seringkali dipersamakan dengan kata agama. Kata tersebut terdiri dari tiga huruf hija’iyah yaitu dâl, yâ’, dan nûn. Bagaimanapun cara anda membacanya, maknanya selalu menggambarkan hubungan antara dua pihak, yang satu lebih tinggi kedudukannya dari yang lain. Seperti dain yang berarti utang, atau dîn yang berarti balasan dan kepatuhan, serta hubungan antara manusia di tempat rendah dengan Allah Yang Maha Tinggi.[5] Dalam bahasa Semit berarti undang-undang atau hukum.

Adapun kata religi berasal dari bahasa latin menurut satu pendapat demikian Harun Nasution mengatakan, bahwa asal kata religi adalah relegre yang mengandung arti mengumpulkan dan membaca. Pengertian demikian itu juga sejarah dengan isi agama yang mengandung kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang berkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca. Tetapi menurut pendapat lain, kata itu berasal dari kata religere yang berarti mengikat ajaran-ajaran agama memang mengikat manusia dengan Tuhan.[6]

Para pakar mendefinisikan agama dalam berbagai macam pengertian sebut saja John Locke ( 1632-1704 M.), yang menyatakan bahwa “Agama bersifat khusus, pribadi, sumbernya adalah jiwaku dan mustahil bagi yang lain dariku, memberi aku petunjuk, jika jiwaku sendiri enggan menerima petunjuk itu.”

Memang, sebagian pakar telah berusaha menggambarkannya. “Agama adalah pengetahuan tentang Tuhan dan upaya meneladani-Nya,” kata Seneque (2-66 M). “Agama adalah pengabdian kemanusiaan,” kata Auguste Comte (1798-1857 M). “Agama adalah sekumpulan petunjuk Ilahi yang disampaikan melalui nabi/rasul untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia dan mengantar penganutnya meraih kebahagiaan dunia dan akhirat,” demikian tulis Mahmud Syaltut ( 1960 M). “Beragama adalah menjadikan semua kewajiban kita adalah perintah-perintah Tuhan yang suci dan harus dilaksanakan,” begitu menurut Immanuel Kant (1724-1804 M).[7]

Dari berbagai macam pengertian diatas maka, Quraish Shihab menyimpulkan bahwa agama adalah adalah hubungan yang dirasakan antara jiwa manusia dan satu kekuatan yang Maha Dahsyat, dengan sifat-sifat-Nya yang amat indah dan sempurna, dan mendorong jiwa itu untuk mengabdi dan mendekatkan diri kepada-Nya. Pengabdian itu dilakukan baik karena takut maupun karena berharap memperoleh kasih-Nya yang khusus, atau bisa juga karena dorongan kagum dan cinta. Jika demikian, untuk bisa disebut “beragama”, maka paling tidak ada tiga hal yang harus terpenuhi.

Pertama: Merasakan dalam jiwa tentang kehadiran satu kekuatan yang Maha Agung, Yang mencipta dan mengatur alam raya. Kehadiran-Nya itu bersifat sinambung, bukan saja pada saat seseorang berada di tempat suci, tetapi setiap saat, baik ketika manusia sadar, maupun saat ia terlena atau tidur; saat ia hidup di dunia ini, maupun setelah kematiannya.

Kedua: Lahirnya dorongan dalam hati untuk melakukan hubungan dengan kekuatan tersebut, suatu hubungan yang terpantul dalam ketaatan melaksanakan apa yang diyakini sebagai perintah atau kehendak-Nya, serta menjauhi larangan-Nya

Ketiga: Meyakini bahwa Yang Maha Agung itu Maha Adil, sehingga pasti akan memberi balasan dan ganjaran sempurna pada waktu yang ditentukan-Nya. Dengan kata lain, keyakinan ini merupakan cerminan kepercayaan tentang adanya hari pembalasan, hari kemudian.[8]

II. Kebutuhan Manusia terhadap Agama

1. Agama Sebagai Fitrah
Dalam pandangan Islam, keberagamaan adalah fithrah (sesuatu yang melekat pada diri manusia dan terbawa sejak kelahirannya) Demikian dipahami dari firman Allah SWT dalam surat Al-Rum (30): 30.

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tiada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Merujuk kepada fitrah yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia sejak asal kejadiannya, membawa potensi beragama yang lurus, dan dipahami oleh para ulama sebagai tauhid.

Dalam ayat lain dikemukakan, bahwa:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka, dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab: ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami menyaksikan’” (QS Al-A’raf [7]: 172).

Ini berarti manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama. Pada hakikatnya pula, Manusia tidak secara fitri merupakan makhluk yang memiliki kemampuan untuk beragama. Hal ini sejalan pula dalam Hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa setiap anak yang dilahirkan memiliki fitrah (potensi beragama), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut Yahudi, Nashrani atu Majusi. Tuhan menciptakan demikian, karena agama merupakan kebutuhan hidupnya. Memang manusia dapat menangguhkannya sekian lama –boleh jadi sampai dengan menjelang kematiannya. Tetapi pada akhirnya, sebelum ruh meninggalkan jasad, ia akan merasakan kebutuhan itu .

Bukti bahwa manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi beragama ini dapat dilihat melalui bukti historis dan antropologis. Manusia Primitif yang kepadanya tidak pernah datang informasi mengenal tuhan, ternyata mereka mempercayai adanya tuhan sekalipun terbatas daya khayalnya. Selanjutnya, keyakinan-keyakinan tersebut dikenal dengan istilah Dinamisme[9], Animisme[10], dan Politeisme[11] -lebih lanjut lihat Harun Nasution dalam Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya-, ini semua membuktikan bahwa manusia mempunyai potensi bertuhan.

Lebih lanjut, Murthada Muthahhari menyebutkan bahwa setidaknya ada 5 Hipotesis yang diajukan mengenai pertumbuhan agama pada manusia. Yaitu Agama produk rasa takut, Agama adalah produk kebodohan, agama sebagai motivasi keterikatan manusia dan pendambaannya kepada keadilandan keteraturan, dan Marxisme.[12]

Kesimpulannya bahwa latar belakang perlunya manusia pada agama adalah karena dalam diri manusia sudah terdapat potensi untuk beragama. Potensi yang beragama ini memerlukan pembiasaan, pengarahan, pengambangan dan seterusnya dengan cara mengenalkan agama kepadanya. Dalam keadaan demikian, Islam mengenal adanya nabi dan rasul yang diutus kepada umat manusia untuk menginformasikan bahwa tuhan yang mereka cari itu adalah Allah, yakni Tuhan yang menciptakan dan wajib disembah. Dengan demikian sebutan Allah bagi tuhan bukanlah khayalan bagi manusia.

2. Kelemahan dan Kekurangan Manusia.
Faktor lainnya yang melatarbelakangi manusia memerlukan agama adalah karena disamping manusia memiliki berbagai kesempurnaan juga memiliki kekurangan. Walaupun manusia itu dianggap sebagai makhluk yang terhebat dan tertinggi dari segala makhluk yang ada di alam ini, akan tetapi mereka mempunyai kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya kemampuan tersebut. Selanjutnya dikatakan bahwa manusia menjadi lemah karena di dalam dirinya ada hawa nafsu yang lebih cenderung mengajak kepada kejahatan, sesudah itu ada lagi iblis yang selalu berusaha menyesatkan manusia dari kebenaran dan kebaikan. Manusia hanya dapat melawan musuh-musuh ini hanya dengan senjata agama.

Allah menciptakan manusia dan berfirman “bahwa manusia itu telah diciptakan-nya dengan batas-batas tertentu dan dalam keadaan lemah. Dalam QS. Al-Qomar : 49.

“Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu (terasuk manusia) telah kami ciptakan dengan ukuran (batas) tertentu”

Dalam literatur Teologi Islam kita jumpai pandangan kaum mu’tazilah yang rasionalis, karena banyak mendahuluka pendapat akal dalam memperkuat argumentasinya dari pada wahyu. Namun demikian mereka sepakat bahwa manusia dengan akalnya memiliki kelemahan. Akal memang mengetahui yang baik dan yang buruk tetapi tidak semua yang baik dan yang buruk dapat diketahui oleh akal. Dalam hubungan inilah,kaum mu’tazilah mewajibkan pada Tuhan agar menurunkan wahyu dengan tujuan agar kekurangan yang dimiliki akal dapat dilengkapi dengan informasi yang datang dari wahyu (agama). Dengan demikian, Mu’tazilah secara tidak langsung memandang bahwa manusia memerlukan wahyu.[13]

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dirinya itu dan keluar dari kegagalan-kegagalan tersebut tidak ada jalan lain kecuali melalui petunjuk wahyu dan agama .
3. Tantangan Manusia
Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia adalah karena manusia adalah dalam kehidupan senantiasa menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari dalam dapat berupa dorongan dari hawa nafsu dan bisikan syetan sedangkan tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berupa ingin memalingkan manusia dari Tuhan. Mereka dengan rela mengeluarkan biaya, tenaga, dan pikiran yang dimanipestasikan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang didalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari Tuhan.

Orang-orang kafir itu sengaja mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mereka gunakan agar orang mengikuti keinginannya, berbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obatan terlarang dan sebagainya dibuat dengan sengaja. Untuk itu upaya untuk mengatasinya dan membentengi manusia adalah dengan mengejar mereka agar taat menjalankan agama. Godaan dan tantangan hidup demikian itu saat ini semakin meningkat sehingga upaya mengamankan masyarakat menjadi penting.

Kesimpulan

Begrson (1859-1941) mengatakan bahwa kita akan menemukan masyarakat manusia tanpa sains, seni dan filsafat tapi tidak pernah ada yang tanpa agama. Agama dalam hal ini diyakini sebagai pembawaan dan kebutuhan dasar manusia yang terus berkembang dalam beragam bentuk.[14] Sejak awal, Islam juga meyakini bahwa kesadaran agama telah ada dalam diri individu manusia.
Inilah Indikasi yang menyebutkan bahwa Agama pada dasarnya adalah kebutuhan Manusia.

Pustaka

[1] Dipresentasikan pada Diskusi mata Kuliah Speaking Skill

[2] Khotimah, Makna Agama dan Munculnya Agama Baru, Jurnal, PDF edition, copied from internet on Saturday, december 12nd,2009.

[3] M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1996), cet III, h. 286.

[4] Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1996). Hal. 1-2

[5] Quraish Shihab, Apa Yang Salah Dalam Keberagamaan Kita?, Artikel Ilmiah diterbitkan oleh Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ). http://www.psiq.co.id/artikelbebas

[6] Harun Nasution, Islam Ditinjau dari berbagai aspeknya Jilid 1, (Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia, 1985), h. 2

[7] Quraish Shihab, Apa Yang Salah Dalam Keberagamaan Kita?, Artikel Ilmiah diterbitkan oleh Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ). http://www.psiq.co.id/artikelbebas

[8] ibid

[9] Kepercayaan pada kekuatan gaib yang ada pada benda-benada tertentu dan berpengaruh pada kehidupan manusia

[10] Kepercayaan yang mengajarkan bahwa setiap benda baik yang bernyawa maupu tidak bernyawa mempunyai roh

[11] Kepercayaan kepada banyak tuhan, bisa juga dipahami dengan kepercayaan pada dewa-dewa

[12] Murthada Muthahhari, Perspektif Manusia dan Agama, (Bandung:Mizan, 1990), cet V, h. 46

[13] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta:PT RajaGrafindoPersada,2004), h. 24.

[14] Bustanudin Agus, Agama dalam Kehidupan Manusia;Pengantar Antropologi Agama. (Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada, 2006) hal. 3-4

Aku Mencintaimu dengan Bodoh

1 komentar

Semua orang bilang aku bodoh karena sangat mencintaimu…
Semua orang bilang aku bodoh karena aku terlalu mempercayaimu yang jelas-jelas membohongiku…
Semua orang bilang aku bodoh karena mau saja dibodohi olehmu..
Semua orang bilang aku bodoh karena tiap detik aku menangisi ketidakhadiranmu…
Semua orang bilang aku bodoh karena tiap malam aku memimpikan dirimu hadir di mimpiku…
Semua orang bilang aku bodoh karena berusaha bersikap sabar menghadapimu yang terus-terusan menyakitiku,,,,
Semua orang bilang aku bodoh karena menutup hati ini dan memutuskan untuk memberikan semua sayang ini untukmu…
Semua orang bilang aku bodoh karena membutakan mata dan hati ini untuk mencintaimu yang jelas-jelas telah hidup bahagia dengan orang lain…
Semua orang bilang merekapun telah muak mendengarkan aku menangis dan mengeluh karena rasa sayang ini padamu dan tidak hidup dalam kerealistisan….

Dan aku sadar aku memang bodoh karena telah menangis dan mengeluh, tapi aku tau tidak ada yang bodoh dari mencintaimu…
Aku tau mereka berkata aku bodoh karena mereka mencintaiku, dan aku juga mencintai mereka….

Tapi teman...

Aku mencintainya walaupun kalian bilang aku bodoh...
Aku mencintainya walaupun dia tidak pernah mencintaiku sedikitpun...
Aku mencintainya walaupun dia bukan milikku...
Aku mencintainya walaupun ia selalu meludahiku dengan sikapnya....
Aku mencintainya walaupun ini menyakitkan....
Aku mencintainya walaupun aku harus membayar semua hari-hariku dengan airmata..
Aku mencintainya walaupun ia nanti telah menjadi istri dan keluarga yang bahagia…
Aku mencintainya walaupun nanti dia hanya memiliki satu kaki ataupun satu tangan…
Aku mencintainya walaupun sedikit saja dia tidak pernah mengingatku..
Aku mencintainya walaupun nanti seluruh rambutnya memutih dan wajahnya penuh dengan keriput...
Aku mencintainya walaupun semua yang keluar dari mulutnya adalah dusta…
Aku mencintainya walaupun aku tidak tahu apa dia benar-benar nyata...
Aku mencintainya walaupun sulit bagiku untuk mempercayainya...

Dan teman…

Aku mencintainya walaupun suatu saat aku harus berhenti melakukan itu..
Aku mencintainya walaupun perbedaan itu begitu besar…
Aku mencintainya walaupun aku harus menunggunya menyayangiku..
Aku mencintainya walaupun dia nanti bungkuk, ompong dan peyot..
Aku mencintainya walaupun kita tidak bisa bersama…
Aku mencintainya walaupun pada kenyataannya harus terpisah…
Aku mencintainya walaupun dia jauh…
Aku mencintainya walaupun dia sudah bersama yang lain…
Aku mencintainya walaupun dia jelek…
Aku mencintainya walaupun umur kami terpaut beberapa tahun, dan itu menyebalkan...
Aku mencintainya walaupun dunia tidak akan pernah mengerti itu…
Aku mencintainya walaupun terkadang aku menyadari dia bukan yang terbaik, tapi kasih sayangnya segalanya buatku…
Aku mencintainya walaupun dia bukan tipeku…
Aku mencintainya walaupun sebenernya aku ga tau apakah aku benar-benar menyayanginya…
Aku mencintainya walaupun dia bawel…
Aku mencintainya walaupun dia tidak punya rasa yang sama seperti aku,,,
Aku mencintainya walaupun mustahil memenuhi keinginannya..
Aku mencintainya walaupun tak ada harapan untuk raga ini bersatu…
Aku mencintainya walaupun seharusnya tidak ada kata walaupun....


Aku yakin tidak ada yang bodoh teman dari mencintai dan merasa tersakiti...

Kisah Seorang Ibu di Gaza

0 komentar

Um Murad, seorang ibu Palestina di wilayah miskin Jalur Gaza, memutuskan untuk mencari pekerjaan guna menunjang keluarganya setelah suaminya, satu-satunya tulang punggung keluarga, kehilangan pekerjaan.

Satu-satunya pekerjaan yang ditemukan oleh ibu berusia 34 tahun itu ialah menjadi pelayan buat keluarga kaya di Kota Gaza. Ia mencuci piring dan membersihkan rumah untuk memberi makan anak-anaknya, agar mereka tidak menjadi pengemis.


Kendati ia hamil, dan diperkirakan melahirkan dalam waktu dua bulan lagi, ia memutuskan untuk mencurahkan perhatiannya pada pekerjaan, dan Hari Perempuan Internasional --yang jatuh pada 8 Maret-- tak ada keistimewaannya buat Um Murad.


"Saya tak pernah bekerja sebagai pelayan dan tak pernah melakukan jenis pekerjaan ini, meskipun saya saya pernah bekerja di pertanian ayah saya sudah lama berlalu, sebelum menikah," kata ibu dua anak itu. Ia menambahkan, "Saya tak mempunyai pilihan lain setelah suami saya kehilangan pekerjaannya sekitar setahun lalu."


Awalnya, orang-orang di sekelilingnya , terutama suami dan keluarga, tak mau menerima pendapat bahwa saya bekerja sebagai pelayan di beberapa rumah di Jalur Gaza. Namun kondisi hidup yang berat mengharuskannya melakukan pekerjaan jenis ini.


Um Murad tinggal di gubuk sementara yang dibuat dari kayu dan logam. Rumahnya, yang dibuat secara tidak sah di tanah pemerintah, tak mempunyai listrik, air atau bahkan furnitur, kecuali beberapa kasur dan beberapa kursi plastik yang sudah pecah. Ia mengatakan, "Kami sangat menderita pada musim dingin."


Um Murad memiliki dua anak, yang harus meninggalkan sekolah dua tahun lalu. Ia mengatakan ia berusaha membawa kembali kedua anaknya ke sekolah, tapi sekolah menolak untuk menerima mereka dengan alasan mereka telah melewati usia yang diperkenankan.


Um Murad,
bukan satu-satunya ibu rumah tangga di Jalur Gaza yang berjuang memberi makan keluarganya. Puluhan perempuan Palestina, terutama di Jalur Gaza, harus menopang keluarga mereka. Kebanyakan perempuan Palestina di Jalur Gaza memikul tanggung jawab mengurus anak mereka dan melakukan pekerjaan rumah tangga karena tradisi masyarakat konservatif melarang perempuan bekerja.

Kaum pria di Jalur Gaza sangat percaya bahwa mengurus anak dan mengurus mereka adalah tanggung jawab kaum ibu dan itu adalah pekerjaan terbaik di Jalur Gaza yang dipandang sebagai masyarakat yang sangat konservatif. Perempuan di Jalur Gaza diperlakukan dengan buruk oleh kaum pria,di dalam masyarakat tradisional seperti di Jalur Gaza dan di tengah kondisi hidup yang sulit.


Menurut jumlah resmi, yang dihitung oleh berbagai organisasi perempuan di Jalur Gaza, kesikut-sertaaan perempuan di dalam tenaga kerja mencapai 11,6 persen pada 2007 di Jalur Gaza, tempat keluarga yang hanya mendapat nafkah dari perempuan hanya berjumlah delapan persen.


Fakta bicara lain bahwa ada sangat banyak perempuan yang menghadapi pelanggaran hak mereka akibat kemiskinan di Jalur Gaza, serta memburuknya kondisi kesehatan dan pendidikan. Banyak perempuan di Jalur Gaza menghabiskan kebanyakan waktu mereka untuk mencari pekerjaan atau sumber nafkah lain membuat perempuan di Jalur Gaza merentangkan kemampuan mereka sampai batasnya guna meningkatkan bakat mereka dan memperoleh pendidikan yang layak.


Impian Um Murrad
dan perempuan-perempuan Gaza ialah melihat anak-anak mereka bersekolah, suami memiliki pekerjaan.

SEANDAINYA DIA JADI ISTRIKU

0 komentar

Khalifah Umar bin Khattab sering melakukan ronda malam sendirian. Sepanjang malam ia memeriksa keadaan rakyatnya langsung dari dekat. Ketika melewati sebuah gubuk, Khalifah Umar merasa curiga melihat lampu yang masih menyala. Di dalamnya terdengar suara orang berbisik-bisik. Khalifah Umar menghentikan langkahnya. Ia penasaran ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Dari balik bilik Kalifah umar mengintipnya. Tampaklah seorang ibu dan anak perempuannya sedang sibuk mewadahi susu. "Bu, kita hanya mendapat beberapa kaleng hari ini," kata anak perempuan itu. "Mungkin karena musim kemarau, air susu kambing kita jadi sedikit." "Benar anakku," kata ibunya.


"Tapi jika padang rumput mulai menghijau lagi pasti kambing-kambing kita akan gemuk. Kita bisa memerah susu sangat banyak," harap anaknya. "Hmmm....., sejak ayahmu meninggal penghasilan kita sangat menurun. Bahkan dari hari ke hari rasanya semakin berat saja. Aku khawatir kita akan kelaparan," kata ibunya. Anak perempuan itu terdiam. Tangannya sibuk membereskan kaleng-kaleng yang sudah terisi susu. "Nak," bisik ibunya seraya mendekat. "Kita campur saja susu itu dengan air. Supaya penghasilan kita cepat bertambah." Anak perempuan itu tercengang. Ditatapnya wajah ibu yang keriput. Ah, wajah itu begitu lelah dan letih menghadapi tekanan hidup yang amat berat. Ada rasa sayang yang begitu besar di hatinya. Namun, ia segera menolak keinginan ibunya.


"Tidak, bu!" katanya cepat. "Khalifah melarang keras semua penjual susu mencampur susu dengan air." Ia teringat sanksi yang akan dijatuhkan kepada siapa saja yang berbuat curang kepada pembeli. "Ah! Kenapa kau dengarkan Khalifah itu? Setiap hari kita selalu miskin dan tidak akan berubah kalau tidak melakukan sesuatu," gerutu ibunya kesal. "Ibu, hanya karena kita ingin mendapat keuntungan yang besar, lalu kita berlaku curang pada pembeli?" "Tapi, tidak akan ada yang tahu kita mencampur susu dengan air! Tengah malam begini tak ada yang berani keluar. Khalifah Umar pun tidak akan tahu perbuatan kita," kata ibunya tetap memaksa. "Ayolah, Nak, mumpung tengah malam. Tak ada yang melihat kita!"


"Bu, meskipun tidak ada seorang pun yang melihat dan mengetahui kita mencampur susu dengan air, tapi Allah tetap melihat. Allah pasti mengetahui segala perbuatan kita serapi apa pun kita menyembunyikannya,"tegas anak itu. Ibunya hanya menarik nafas panjang. Sungguh kecewa hatinya mendengar anaknya tak mau menuruti suruhannya. Namun, jauh di lubuk hatinya ia begitu kagum akan kejujuran anaknya. "Aku tidak mau melakukan ketidakjujuran pada waktu ramai maupun sunyi. Aku yakin Allah tetap selalu mengawasi apa yang kita lakukan setiap saat,"kata anak itu. Tanpa berkata apa-apa, ibunya pergi ke kamar. Sedangkan anak perempuannya menyelesaikan pekerjaannya hingga beres. Di luar bilik, Khalifah Umar tersenyum kagum akan kejujuran anak perempuan itu. "Sudah sepantasnya ia mendapatkan hadiah!" gumam khalifah Umar. Khalifah Umar beranjak meninggalkan gubuk itu. Kemudian ia cepat-cepat pulang ke rumahnya.


Keesokan paginya, khalifah Umar memanggil putranya, Ashim bin Umar. Diceritakannya tentang gadis jujur penjual susu itu. "Anakku, menikahlah dengan gadis itu. Ayah menyukai kejujurannya," kata khalifah Umar. "Di zaman sekarang, jarang sekali kita jumpai gadis jujur seperti dia. Ia bukan takut pada manusia. Tapi takut pada Allah yang Maha Melihat." Ashim bin Umar menyetujuinya. Beberapa hari kemudian Ashim melamar gadis itu. Betapa terkejut ibu dan anak perempuan itu dengan kedatangan putra khalifah. Mereka mengkhawatirkan akan di tangkap karena suatu kesalahan. "Tuan, saya dan anak saya tidak pernah melakukan kecurangan dalam menjual susu. Tuan jangan tangkap kami....," sahut ibu tua ketakutan. Putra khalifah hanya tersenyum. Lalu mengutarakan maksud kedatangannya hendak menyunting anak gadisnya.


"Bagaimana mungkin? Tuan adalah seorang putra khalifah, tidak selayaknya menikahi gadis miskin seperti anakku?" tanya seorang ibu dengan perasaan ragu. "Khalifah adalah orang yang tidak membedakan manusia. Sebab, hanya ketawakalanlah yang meninggikan derajat seseorang di sisi Allah," kata Ashim sambil tersenyum. "Ya. Aku lihat anakmu sangat jujur," kata Khalifah Umar. Anak gadis itu saling berpandangan dengan ibunya. Bagaimana khalifah tahu? Bukankah selama ini ia belum pernah mengenal mereka. "Setiap malam aku suka berkeliling memeriksa rakyatku. Malam itu aku mendengar pembicaraan kalian...," jelas khalifah Umar. Ibu itu bahagia sekali. Khalifah Umar ternyata sangat bijaksana. Menilai seseorang bukan dari kekayaan tapi dari kejujurannya. Sesudah Ashim menikah dengan gadis itu, kehidupan mereka sangat bahagia. Keduanya membahagiakan orangtuanya dengan penuh kasih sayang. Beberapa tahun kemudian mereka dikaruniai anak dan cucu yang kelak akan menjadi orang besar dan memimpin bangsa Arab.

NABINYA ISLAM TUKANG KAWIN

2 komentar

Beberapa bulan terakhir ini tiba-tiba saja ada orang yang berteriak-teriak lantang di mailing list “parapemikir@yahoogroups.com” tanpa mengenal lelah.
Isi teriakannya begini:
Setiap hari orang itu berteriak tentang sesuatu yang dia tidak ketahui, yaitu tentang hukum. Lebih spesifik lagi, tentang hukum Islam dan Nabinya.
Salah satu isi teriakannya adalah mengecam Nabinya orang Islam yang mempunyai isteri banyak, poligami dan mengawini wanita dibawah umur. Kata mereka. “Orang yang senengannya maen perempuan, ngawinin perempuan muda kok dijadikan Nabi”, begitulah kira-kira bunyi protes mereka.
Kali ini kita akan menjawab mereka, namun karena mereka tidak percaya akan adanya Tuhan, Nabi dan hari akhir maka tentu saja penjelasan kita TIDAK akan melalui pendekatan metafisis-transenden karena sudah bisa kita tebak bahwa sebelum kita menjelaskannya pun mereka sudah pasti menolak keterangan yang semacam itu.
Untuk itu kepada mereka kita sampaikan penalaran dengan model yang mereka gunakan saja. Mereka mengatakan bahwa “hukum harus ditegakkan”, artinya semua orang harus patuh pada hukum.
Sekarang yang ingin kita tanyakan kepada mereka adalah, apakah mereka yang meminta patuh kepada hukum itu bisa mematuhi sendiri hukum yang mereka inginkan tersebut?
Jika mereka bisa, maka kita harus terangkan kepada mereka bahwa hukum sekuler, ateis, materialis, perusahan, negara atau hukum apapun yang dikenal di jaman modern ini selalu dibuat untuk menjaga persoalan-persoalan kedepan atau persoalan yang sekarang sedang dihadapi.
Tidak ada orang yang membuat hukum untuk menghukum pelaku pelanggaran yang terjadi pada 100 tahun yang lalu, pun kita tidak menemukan ada orang membikin undang-undang untuk menghukum sesuatu yang sudah lewat.
Hukum berlaku surut tidaklah elok untuk diterapkan kepada sebuah persoalan yang tidak mungkin bisa di ulang atau diperbaiki.
Dengan berdasarkan pemahaman tentang cara kerja hukum tersebut kita akan menjawab teriakan mereka dengan mengatakan bahwa;
Pertama, Nabi Muhammad Saw yang anda sangkakan seenaknya saja maen kawin tersebut, sesungguhnya dari sisi hukum sekuler sekalipun tidaklah bisa dianggap melanggar hukum dan bahkan tidak pula melanggar etika dan norma apapun karena pada saat terjadinya peristiwa tersebut, mengawini perempuan lebih dari satu adalah hal yang biasa dan tidak dilarang oleh undang-undang manapun.
Kedua, mengenai hukum tentang perkawinan, berapa wanita yang boleh dikawini baru muncul setelah beliau Nabi Muhammad Saw mengawini lebih dari 1 wanita. Jadi aneh, kalau anda mengecam tentang persoalan ini dengan membawa acuan hukum, lebih aneh lagi jika anda katakan hukum dalam Islam jadi kacau hanya karena anda ingin memaksakan hukum berlaku surut terhadap sebuah peristiwa yang sudah tidak bisa diulang lagi. Dengan kata lain, jika mereka yang tukang protes itu ingin memaksakan model perkawinan dengan memodel aturan main perkawinan pada jaman modern ini sekalipun, maka kepada mereka harus kita sampaikan sebuah pemahaman bahwa, jika model terbaru dari undang-undang perkawinan diketok palu hari ini, maka artinya undang-undang itu akan mengikat pelaku perkawinan hari ini dan hari depan. BUKAN untuk mengikat pelaku perkawinan pada zaman penjajahan belanda tempoe doeloe.
(Semoga Alloh Swt segera memberikan hidayah kepada orang-orang yang tertutup hatinya, sesungguhnya Alloh Swt maha pemaaf dan pemurah).

Antara SAUS TOMAT, BENGKOANG dan MIYABI

0 komentar

Ya ini yang namanya mbak miyabi, cantik kan?
udah aku cariin lo ya gambarnya, ga usah repot2 nge-search lagi... Nanti kalian malah nemu hasil search yang aneh2 (yang diinginkan sebagian kaum adam) apalagi kalo pake keywords "Miyabi". Hahaaa


Buat yang merindukan kehadiran post gak penting : "Hallo, i'm back! and i'm not dead!"
buat yang merasa musuhku: "HAHA!! maaf mengecewakanmu! i'm not dead!"

Anyway, anyway... sudah berlalu lama sejak posting terakhirku, bukan karena malas, tapi hanya saja, i'm not in the mood of blogging... kalo bahasa kerennya : "Hiatus" (halah! emang kamunya aja yang malas kali Qie, pake alibi hiatus segala). Sudah beberapa minggu ini diriku merasa sangat malas sekali, bahkan untuk guling2 di kasur saja, aku harus berpikir masak-masak... mmm ini maksudnya harus berpikir berulangkali, bukan lantas mau guling2 aja aku harus masak-masak, it's not like that.

Oke, jujur, aku gak tau mau nulis apa pagi ini. Mau ngomong juga bingung, rasanya arus hidupku beberapa minggu (atau bulan, lebih tepatnya) kebelakang rasanya berjalan datar2 saja. Kejadian lucu? jarang. Kejadian serius? ada sih, cuma gak penting2 amat. Kejadian seram? gak ada, yang ada malah jadi kejadian malu2in... aku jerit2 di dalam ruang bioskop pas liat film horror, dan sukses membuatku tidak bisa tidur sampe jam 5 pagi.

Bicara soal kejadian lucu... mmm sebenarnya ada sih.

Jadi ceritanya seperti ini :

Ada seorang anak muda (kalo tidak mau disebut tua bangka) yang lumayan keren, ditugasi untuk beli tomat dan bengkoang... rencananya sih bakal dipake buat masak sup. Nah, pergilah dia ke supermarket yang cukup ternama, Caref**r, ini supermarket, bukan pasar (hey, market adalah bahasa inggris dari pasar kan? apa salahku?).

Ceritanya berlanjut kira2 seperti ini :


Anak muda: (memanggil pegawai supermarket) "mas.. mas... punya tomat sayur?"
Pegawai: "tomat sayur..." (sambil melirik ke temannya, cuma melirik lho) "oh ga ada mas, kosong".

(...untuk sesaat aku berpikir... apa kriteria pegawai supermarket sekarang harus bisa telepati atau bahasa isyarat ya?)


Anak muda: "oh ga ada ya.... kalo bengkoang punya?"
Pegawai: "bengkoang...." (kali ini diam sejenak noleh kiri, yang isinya cuma tumpukan apel dan pear) "oh ga ada juga mas".


(...sial! ya jelas ga ada lah!! yang kamu liat itu tumpukan apel dan pear! nenek2 naek skateboard bareng jerapah juga tau!)


Anak muda: "oh...makasih deh mas... mas membantu sekali, tak henti2nya saya ucapkan terima kasih" (cuma 4 kata awal aja yang aku ucapkan... sisanya disimpen dalam hati)


Lalu, telepon si anak berdering...


Si penelepon: "gimana? dah dapat tomatnya? eh titip cemilan sekalian ya"
Anak muda: "ga ada tomatnya, bengkoangnya juga ga ada... apa aku ganti sama tomat pasta aja ya? kan ujung2nya tomat itu buat dijus, jadinya kan juga berbentuk pasta..."

Si penelepon: "ya gak sama! jangan-jangan kalo bengkoangnya ga ada, kamu mau ganti beli masker bengkoang juga?"
Anak muda: "...??"

Si penelepon: "..$^*@^#!)$&"
Anak muda: "..."
Si penelepon: "jgn lupa cemilan"


(...dan sejenak aku berpikir... apa si penelepon yang sangat cerdas bisa membaca pikiranku?
atau cuma aku yang terlalu idiot?)
ah lupakanlah....

***
LANJUT! seperti judul post diatas... Antara Saus Tomat, Bengkoang dan Miyabi... memang gak ada hubungannya. Itu maksudnya cuma ada 2 cerita, satu soal bengkoang, dan satunya soal Miyabi... jadi buat org yang sudah berfantasi Miyabi akan menggunakan Bengkoang di film berikutnya... Hahaa!! maaf mengecewakan anda!


Siapa Miyabi? kenapa kok akhir2 ini namanya sering disebut oleh siaran televisi? (yang selalu membuatku menolehkan kepala ke arah televisi setiap mendengar namanya disebut) bagiku, nama Miyabi lebih mendapat tempat di otakku daripada nama2 pejabat korup, nama2 politikus... dan nama2 yang hanya menyengsarakan rakyat. Dia adalah bintang film Jepang yang berkolaborasi untuk sebuah film remaja di Indonesia, judulnya “Menculik Miyabi”.


Nama aslinya Maria Ozawa... she's a controversy, because it's simple... she is a porn star. Sangat disayangkan memang, padahal cantik lho. Mungkin sebagian orang hanya mengenal dia dari jeritan dan desahan dia sepanjang film (believe me... filmnya berisik! hehee) tapi dulu aku pernah liat link video yang menampilkan kesehariannya, dan kamar apartemennya. Dan? dia normal kok, sama seperti remaja pada umumnya, jalan2, maen game bersama teman perempuannya di pusat perbelanjaan, makan fast food, photo box, dan kamar apartemennya pun jauh dari kesan porno... semua tertata rapi dan cantik. Dan di akhir video, dia mengatakan bahwa meskipun dia pornstar, dia tak pernah sekalipun membiarkan filmnya dilihat oleh orang tuanya. Mantab kan? Just a simple girls, isn't she?


Jadi gak sabar untuk liat adegannya... eh! orangnya...

Ulang Tahun; Antara Kesedihan dan Harapan

1 komentar

Rabu Wage, Tanggal 22 Mei 198.. pukul 11.30 WIB. Tepatnya tanggal 3 Ramadhan di kalender hijriyah-nya aku dilahirkan. Dan itu tepat pada hari ini.
Tentunya semua ingat, sehari sebelum ulang tahunku di tahun 1998 adalah hari bersejarah, ditandai dengan reformasi (jatuhnya pemerintahan Orde Baru, red). Sampai hari ini pun negeriku masih bernasib sama. Ada lebih dari lima luka membekas (kemiskinan, kejahatan, korupsi di mana-mana, pengangguran, pengungsi jadi pemandangan yang meletihkan mata menyakitkan hati) sampai hari ini.
Ada juga yang lucu di negeri ini orang yang ketahuan berbuat jahat tidak selalu dihukum namun orang baik bisa dipenjara.
Pada ulang tahunku kali ini, aku berdiri di sini juga dengan lima luka sambil membayangkan ulang tahunku pada tahun lalu yang selalu dihiasi dengan orang-orang tersayang. Tapi kali ini lain. Aku benar-benar sendiri.
Ya Alloh.... Tiba-tiba aku ingin menangis.
Bertepatan dengan hari ulang tahunku, seperti tahun-tahun sebelumnya tak ada sesuatu yang spesial yang kulakukan untuk merayakan hari itu. Bisa dikatakan bahwa hari itu sama seperti hari-hari biasanya, nothing special. Tapi menjadi hal yang lumrah, hape dalam rentang waktu beberapa menit selalu bersenandung mengisyaratkan adanya sebuah pesan singkat yang akan memenuhi inbox message hapeku, begitu juga di wall maupun inbox Facebook-ku.
Ucapan dan doa selalu menghiasi layar monitor hape ku ketika aku mulai membuka satu persatu pesan singkat yang masuk itu. Diiringi dengan ucapan amindari bibir ini atas doa-doa yang diberikan oleh sahabat-sahabatku melalui pesan singkat tersebut. Karena doa yang sahabat-sahabatku sungguh membuat hatiku bahagia karena dengan begitu berarti masih banyak yang mengharapkan agar aku menjadi lebih baik lagi. Tapi, lagi-lagi kali ini lain, karena ada beberapa orang special yang tidak mengirim pesan singkat itu, bahkan untuk menyapaku.
Walaupun tak ada ritual khusus dalam merayakan pertambahan tahun umurku, tetapi aku selalu melakukan kegiatan di malam pergantian umurku. Aku selalu berdiam diri di kamar untuk merenungi hal-hal apa saja yang telah kulakukan selama setahun yang telah kulewati. Kucatat apa saja yang telah kulakukan selama satu tahun terakhir dan kemudian kucocokkan dengan harapan yang kutulis tepat setahun yang lalu.
Sungguh kegiatan tersebut membuatku paham betul mimpi-mimpi yang telah dan belum kuperoleh itu apa saja. Sekaligus membuatku menuliskan kembali harapan-harapan yang akan kulaksanakan untuk tahun kedepannya.
Setelah melakukan kegiatan itu aku berdoa agar tahun depan aku dapat mewujudkan mimpi-mimpi yang telah kutuliskan kembali pada selembar kertas sekaligus melengkapi mimpi-mimpi yang belum sempat kuwujudkan di tahun lalu. Harapanku yang paling umum kuminta pada-Nya agar aku diberikan kesempatan untuk berbuat lebih baik dari hari kemarin.
Aku tidak akan memaksa kalian untuk mengucapkan "Selamat hari Ulang Tahun" atau pun "Happy Birthday" padaku. Aku hanya ingin tetaplah kalian menjadi sahabatku. Janganlah pernah jemu untuk memberikan nasehat, teguran, saran mau pun kritikan jika kamu merasa aku ini salah. Aku hanyalah manusia biasa, sama seperti kalian. Aku hanya ingin dimengerti, disayangi dan diperhatikan. Tak ada yang lebih membahagiakan diriku selain ucapan tulus dan penuh kasih dari seorang sahabat.
Don't walk in front of me, I may not follow...
Don't walk behind me, I may not lead..
Just walk beside me...
And be my friend....



21 Mei

0 komentar

  • 1904 - Fédération Internationale de Football Association, badan internasional sepak bola, didirikan di Paris, Prancis.
  • 1970 - Elfonda Mekel (Once) Penyanyi asal Indonesia anggota grup musik Dewa 19 dilahirkan.
  • 1991 - Mantan Perdana Menteri India Rajiv Gandhi dibunuh oleh pengebom bunuh diri di Tamil Nadu, India.
  • 1998 - Presiden Soeharto mengundurkan diri dan Wakil Presiden BJ Habibie diambil sumpah sebagai Presiden.

Cerita Hari Ini

0 komentar

Hari ini tanggal 20 Mei. Hari ini hari bangsa kita memperingati Kebangkitan Nasional. Hari ini Presiden SBY melantik pengganti Ibu Sri Mulyani. Hari ini komponis legendaris Gesang dipanggil kembali ke haribaan Ilahi. Hari ini mereka yang “belum menyukai Islam” mengajak orang untuk menggambar bentuk junjungan kami ummat Islam Nabi Muhammad SAW yang jelas-jelas terlarang (salawat dan salam padamu junjungan kami semoga Allah yang sangat mengasihimu selalu melindungi dan memberkahimu dan keluargamu). Hari ini Metro TV mencanangkan program-program terbarunya, sementara di TV One berlangsung siaran langsung acara Pembukaan Munas IX Soksi.

Sementara aku sendiri. Hari ini perasaan cukup tenang karena memang masalah demi masalah sudah terlewati meski harus ada yang dikorbankan.

Hari ini aku terbangun kesiangan, padahal sudah bikin janji ketemuan ma si boss di kampus. Huft… mati deh kayanya.

Sesampai disana aku menuju ke kantin, sarapan seperti biasa, dan si boss datang menyusul, dia bercerita sedikit mengenai keadaan kantor (sedikit agak marah sich, karena memang kondisi lembaga yang sudah tidak terkontrol para penghuninya). Belum lagi masalah di internal kader-kadernya yang semakin "liar" tak bermoral (ternyata label agama pun tak menjadikan jaminan bahwa dia orang yang beragama). Aku hanya bisa memberikan sedikit solusi karena memang aku sangatlah tahu kondisi di kantor. Eeh… aku tetep kena marah. Kali ini aku terdiam hanya mendengarkan omelannya sampai tuntas baru aku akan melanjutkan bicara. Aku mencoba mengalihkan pembicaraan, tapi tetap saja gak bisa enjoy, karena awalnya memang dah "sakit ati".

Akhirnya aku memutuskan untuk pulang, sesampai dari sana suasana hati kembali menjadi buruk. Pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan negatif mondar-mandir. Kok, ada orang seperti itu, ya? Sudah diajak bicara baik-baik, eh malah tidak dipercaya. Dikasih solusi, tidak mau mendengar dan menerima. Maunya menang sendiri. Maunya kepentingan dia sendiri yang dipikirkan. Tambah pikir, tambah kesal jadinya.

Jadi ingat ajaran yang pernah kudengarkan saat meditasi dulu mengenai berdiam diri. Katanya, berdiam diri adalah tidak menginginkan perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan cepat berlalu dan tidak menginginkan perasaan-perasaan menyenangkan tidak berakhir. Dan itulah yang memang sering terjadi. Aku, kau, kita, sering menginginkan perasaan-perasaan tidak menyenangkan cepat berlalu. Mengutuknya, tidak menyukainya, membencinya hingga membuat kita stress, marah dan mengatakan bahwa hari ini hari yang buruk. Sementara saat kita merasa senang dan bahagia, kita berharap hari itu tidak akan berakhir, kalau bisa abadi selamanya. Seperti harapan sejoli yang sedang dimabuk cinta yang menjanjikan tidak akan berubah selamanya.

Hidup, rasa, keadaan dan bahkan diri kita sendiri, dari waktu ke waktu selalu berubah. Mengalami banyak perubahan. Karena perubahan adalah nadi kehidupan itu sendiri. Ada perubahan barulah ada kehidupan. Kadang terjadi perubahan yang terasa buruk, kadang malah terjadi perubahan ke arah yang baik. Dan begitu juga dengan suasana hati kita. Terkadang kita menjadi kecewa dan marah. Bukan tidak boleh tapi harusnya kita tahu bagaimana untuk cooling down kembali dengan satu keyakinan bahwa tidak ada yang abadi. Bahwa suatu saat keadaan buruk ini akan berlalu. Dan ketika keadaan menyenangkan datang, kita harusnya mengingatkan diri, jangan terlena. Berbahagialah, tersenyumlah, tapi jangan lupa untuk tetap tegar kalau keadaan berbalik kembali. Karena inilah hidup. Hitam dan putih. Terang dan gelap. Baik dan buruk. Tertawa dan menangis. Selama kita hidup, kita akan selalu tetap memiliki dua bagian yang tak terpisahkan itu.
Surabaya, 20 Mei 2010

Hari Ini Aku Sedang Sedih, Aku Sedang Marah, dan Aku Sedang Bingung

0 komentar

Ketika kita telah menyayangi seseorang dengan segenap hati dan perasaan kita, apa yang kita harapkan darinya??? Apakah kebohongan masa lalu masih bisa kita tolerir demi yang namanya cinta, ketika akal, logika dan perasaan kita tidak bisa mentoleransinya?

Kalau bagiku satu hal yang terpenting ketika kita mengaminkan sebuah komitmen adalah Kejujuran. Ini teramat penting lebih dari apa-pun yang bisa kuharapkan dari orang yang kucintai, karena hanya dengan ini kita bisa saling mempercayai, bisa saling menerima, bisa saling mendukung, karena sebuah kejujuran akan menjadi embrio keterbukaan yang aku yakin akan lebih baik ketika kita menyayangi dan disayangi.

Meskipun terkadang bahkan sering kejujuran sangatlah menyakitkan bahkan mungkin lebih kejam dari pedang bermata dua, dimana kita tidak tahu sisi mana yang lebih baik. Tapi aku tetap percaya dan memilih untuk merasakan sakit yang sesakit-sakitnya di awal dengan dasar kejujuran, daripada merasakan sakit yang sesakit-sakitnya di akhir ketika semuanya terungkap :(

Bagiku, masa lalu adalah masa lalu, sebuah cerita panjang dari kisah perjalanan kita, anak manusia. Dan seperti pernah aku ceritakan melalui blogku ini, sebuah kenangan tetaplah akan menjadi kenangan, yang jangan sampai menjadi bumerang bagi diri kita sendiri.

Ketika kita menerawang ke masa depan kita, dan sedang membangun mimpi-mimpi kita, mengejar harapan dan cita-cita kita, ketika kita sedang berkomitmen untuk menjalani sebuah hubungan yang semoga berujung pada yang baik, tapi ternyata kejujuran yang sangat dan terlalu kita harapkan masih saja belum tergapai, dan hubungan masih dibumbui dengan kebohong-bohongan masa lalu yang teramat menyakitkan.

Mengapa kita harus menutupi sebuah keburukan hanya untuk mendapatkan kebaikan yang kita inginkan padahal ada konsekuensi terburuk yang mungkin akan kita dapatkan ketika keburukan itu pada akhirnya terbuka. Aku tidak pernah menyangka akan mendengar kebohongan demi kebohongan itu lagi. Entah sampai kapan ini akan berhenti.

Terima kasihku untuk....

2 komentar

Setiap dering teleponmu
Beribu-ribu karakter sms yang kau kirim
Rindumu yang selalu meletup-letup
Pelukanmu yang hangat
Senyummu yang menyejukkan
Belaian tanganmu yang lembut
Seluruh perhatian yang kau curahkan
Segenap pengertian yang tiada habisnya
Kasih yang kau guyurkan setiap detik
Cinta yang kau siramkan sepanjang hidup

JIKA KAMU...?

0 komentar

JIKA KAMU LAKI-LAKI, bukan dia yang beruntung karena telah memilikimu, tapi kamu yang harus bersyukur karena dia yang tertulis untukmu, dimana kamu sebenarnya adalah orang yang mungkin belum sepenuhnya benar-benar di kenalnya.

Dia belum tau kamu yang sesungguhnya, dia tidak tau apa yang tersimpan di hati dan fikiranmu, dia tidak tau bahwa sebenarnya kau juga punya kebiasaan buruk, dia tidak tau betapa sangat menakutkannya dirimu saat marah namun dengan semua penerimaannya, segenap kepercayaannya, dan keyakinannya padamu betapa senangnya dia saat dia tau orang yang telah lama di tunggunya akhirnya datang juga, betapa bersyukurnya dia saat tau bahwa ternyata kau yang benar-benar datang menjemputnya.

Tau kah kau berapa lama dia menunggumu? Menunggumu untuk mengatakan satu kata yang kadang sulit terucap.

Apa kau tau kenapa kau yang harus bersyukur karena memilikinya? Karena dia telah bersedia untuk menemani hari-harimu, dia akan dengan senang hati mengurus semua kebutuhanmu, melayanimu, memuliakanmu, mentaati semua perintahmu. Dia jugalah yang akan mengingatkanmu jika mungkin kau telah lalai, dia lah yang akan menstabilkan emosimu dan menenangkan hatimu, karena keberadaannya akan lenyempurnakanmu.

Andai kau tau betapa dia ingin menjadi yang terbaik bagimu, ingin selalu terlihat cantik di hadapanmu agar kau merasa senang, hanya itu tidak lebih.


JIKA KAMU PEREMPUAN, bukan dia yang beruntung karena memilikimu, tapi kamulah yang harus bersyukur karena dia yang tertulis untukmu.

Mungkin selama ini hanya kecantikan yang sifatnya tidak permanen itu yang kau tunjukkan, hanya hal-hal baik yang kau pamerkan di hadapannya tanpa dia tau apa yang sebenarnya tersembunyi di balik paras nan cantik itu, benar-benar cantik atau hanya tipuan belaka. Namun dengan segenap keyakinan, ketulusan, dan keberaniannya seperti apapun kamu yang sebenarnya hatinya tetap berkata bahwa memang kamulah yang dipilihnya.

Tau kah kau betapa beruntungnya kamu, saat ternyata dia yang datang! Karena dialah yang akan menjagamu, dia bahkan bersedia berkorban apapun untukmu, dia akan rela bekerja keras siang malam agar bisa memberimu kehidupan yang layak, betapa inginnya dia menuruti semua permintaanmu, dia ingin selalu bisa membuatmu tersenyum, dan betapa beruntungnya kamu karena telah ada yang bersedia menuntutmu ke surga yang dijanjikan-Nya.

Kau tau, tulang rusukmu itu sangat lemah dan mudah patah namun tulang punggungnya akan berusaha sekuat tenaga untuk menopang tulang rusukmu yang rapuh itu. Kehadirannya akan menstabilkan emosimu yang terlalu sering tak stabil dan kedatangannya akan menenangkan harimu yang mudah tergoncang.

Akan sangat menyenangkan jika kita mulai belajar untuk merasakan dengan hati akan keberadaan seseorang yang telah tertuliskan untuk kita, betapa beruntungnya kita karena memilikinya, dan sesungguhnya memang tak ada yang perlu kita sombongkan tentang keberadaan kita dihadapannya, tak pernah ada gunanya memelihara keegoisan. Akan lebih indah saat kita selalu belajar untuk mengerti, mengerti, dan mengerti akan dirinya, karena dialah anugrah terindah yang Tuhan tuliskan untuk kita.

Jika memang belum dipertemukan hari ini, mungkin besok, besoknya lagi, minggu depan, bulan depan, tahun depan atau entah kapan, dan jika tidak bertemu di dunia mungkin di surga.

(Rumah Cinta)

Sebuah Perjuangan

0 komentar

Hari ini aku serasa ditampar kata-kata seorang teman...
Bagiku yang merasa kuat ini, dengan segudang masalah dan rasanya masih bisa bertahan... memang jauh dari kesempurnaan.
Harus ada yang dikorbankan... Dan itu mungkin kehidupan pribadiku (untuk sementara), demi sebuah profesionalisme...

Aku maju selankah lagi, membina masa depan... bersiap untuk sebuah kemerdekaan
Perjuangan itu berat, tapi menyerah berarti kalah!!!

Teman, terima kasih kau berikan kecamanmu dengan tulus
Kuharap itu jadi pecut yang membangunkan aku dari tidur lelapku..