Halaman

Aku Mencintaimu dengan Bodoh

1 komentar

Semua orang bilang aku bodoh karena sangat mencintaimu…
Semua orang bilang aku bodoh karena aku terlalu mempercayaimu yang jelas-jelas membohongiku…
Semua orang bilang aku bodoh karena mau saja dibodohi olehmu..
Semua orang bilang aku bodoh karena tiap detik aku menangisi ketidakhadiranmu…
Semua orang bilang aku bodoh karena tiap malam aku memimpikan dirimu hadir di mimpiku…
Semua orang bilang aku bodoh karena berusaha bersikap sabar menghadapimu yang terus-terusan menyakitiku,,,,
Semua orang bilang aku bodoh karena menutup hati ini dan memutuskan untuk memberikan semua sayang ini untukmu…
Semua orang bilang aku bodoh karena membutakan mata dan hati ini untuk mencintaimu yang jelas-jelas telah hidup bahagia dengan orang lain…
Semua orang bilang merekapun telah muak mendengarkan aku menangis dan mengeluh karena rasa sayang ini padamu dan tidak hidup dalam kerealistisan….

Dan aku sadar aku memang bodoh karena telah menangis dan mengeluh, tapi aku tau tidak ada yang bodoh dari mencintaimu…
Aku tau mereka berkata aku bodoh karena mereka mencintaiku, dan aku juga mencintai mereka….

Tapi teman...

Aku mencintainya walaupun kalian bilang aku bodoh...
Aku mencintainya walaupun dia tidak pernah mencintaiku sedikitpun...
Aku mencintainya walaupun dia bukan milikku...
Aku mencintainya walaupun ia selalu meludahiku dengan sikapnya....
Aku mencintainya walaupun ini menyakitkan....
Aku mencintainya walaupun aku harus membayar semua hari-hariku dengan airmata..
Aku mencintainya walaupun ia nanti telah menjadi istri dan keluarga yang bahagia…
Aku mencintainya walaupun nanti dia hanya memiliki satu kaki ataupun satu tangan…
Aku mencintainya walaupun sedikit saja dia tidak pernah mengingatku..
Aku mencintainya walaupun nanti seluruh rambutnya memutih dan wajahnya penuh dengan keriput...
Aku mencintainya walaupun semua yang keluar dari mulutnya adalah dusta…
Aku mencintainya walaupun aku tidak tahu apa dia benar-benar nyata...
Aku mencintainya walaupun sulit bagiku untuk mempercayainya...

Dan teman…

Aku mencintainya walaupun suatu saat aku harus berhenti melakukan itu..
Aku mencintainya walaupun perbedaan itu begitu besar…
Aku mencintainya walaupun aku harus menunggunya menyayangiku..
Aku mencintainya walaupun dia nanti bungkuk, ompong dan peyot..
Aku mencintainya walaupun kita tidak bisa bersama…
Aku mencintainya walaupun pada kenyataannya harus terpisah…
Aku mencintainya walaupun dia jauh…
Aku mencintainya walaupun dia sudah bersama yang lain…
Aku mencintainya walaupun dia jelek…
Aku mencintainya walaupun umur kami terpaut beberapa tahun, dan itu menyebalkan...
Aku mencintainya walaupun dunia tidak akan pernah mengerti itu…
Aku mencintainya walaupun terkadang aku menyadari dia bukan yang terbaik, tapi kasih sayangnya segalanya buatku…
Aku mencintainya walaupun dia bukan tipeku…
Aku mencintainya walaupun sebenernya aku ga tau apakah aku benar-benar menyayanginya…
Aku mencintainya walaupun dia bawel…
Aku mencintainya walaupun dia tidak punya rasa yang sama seperti aku,,,
Aku mencintainya walaupun mustahil memenuhi keinginannya..
Aku mencintainya walaupun tak ada harapan untuk raga ini bersatu…
Aku mencintainya walaupun seharusnya tidak ada kata walaupun....


Aku yakin tidak ada yang bodoh teman dari mencintai dan merasa tersakiti...

Kisah Seorang Ibu di Gaza

0 komentar

Um Murad, seorang ibu Palestina di wilayah miskin Jalur Gaza, memutuskan untuk mencari pekerjaan guna menunjang keluarganya setelah suaminya, satu-satunya tulang punggung keluarga, kehilangan pekerjaan.

Satu-satunya pekerjaan yang ditemukan oleh ibu berusia 34 tahun itu ialah menjadi pelayan buat keluarga kaya di Kota Gaza. Ia mencuci piring dan membersihkan rumah untuk memberi makan anak-anaknya, agar mereka tidak menjadi pengemis.


Kendati ia hamil, dan diperkirakan melahirkan dalam waktu dua bulan lagi, ia memutuskan untuk mencurahkan perhatiannya pada pekerjaan, dan Hari Perempuan Internasional --yang jatuh pada 8 Maret-- tak ada keistimewaannya buat Um Murad.


"Saya tak pernah bekerja sebagai pelayan dan tak pernah melakukan jenis pekerjaan ini, meskipun saya saya pernah bekerja di pertanian ayah saya sudah lama berlalu, sebelum menikah," kata ibu dua anak itu. Ia menambahkan, "Saya tak mempunyai pilihan lain setelah suami saya kehilangan pekerjaannya sekitar setahun lalu."


Awalnya, orang-orang di sekelilingnya , terutama suami dan keluarga, tak mau menerima pendapat bahwa saya bekerja sebagai pelayan di beberapa rumah di Jalur Gaza. Namun kondisi hidup yang berat mengharuskannya melakukan pekerjaan jenis ini.


Um Murad tinggal di gubuk sementara yang dibuat dari kayu dan logam. Rumahnya, yang dibuat secara tidak sah di tanah pemerintah, tak mempunyai listrik, air atau bahkan furnitur, kecuali beberapa kasur dan beberapa kursi plastik yang sudah pecah. Ia mengatakan, "Kami sangat menderita pada musim dingin."


Um Murad memiliki dua anak, yang harus meninggalkan sekolah dua tahun lalu. Ia mengatakan ia berusaha membawa kembali kedua anaknya ke sekolah, tapi sekolah menolak untuk menerima mereka dengan alasan mereka telah melewati usia yang diperkenankan.


Um Murad,
bukan satu-satunya ibu rumah tangga di Jalur Gaza yang berjuang memberi makan keluarganya. Puluhan perempuan Palestina, terutama di Jalur Gaza, harus menopang keluarga mereka. Kebanyakan perempuan Palestina di Jalur Gaza memikul tanggung jawab mengurus anak mereka dan melakukan pekerjaan rumah tangga karena tradisi masyarakat konservatif melarang perempuan bekerja.

Kaum pria di Jalur Gaza sangat percaya bahwa mengurus anak dan mengurus mereka adalah tanggung jawab kaum ibu dan itu adalah pekerjaan terbaik di Jalur Gaza yang dipandang sebagai masyarakat yang sangat konservatif. Perempuan di Jalur Gaza diperlakukan dengan buruk oleh kaum pria,di dalam masyarakat tradisional seperti di Jalur Gaza dan di tengah kondisi hidup yang sulit.


Menurut jumlah resmi, yang dihitung oleh berbagai organisasi perempuan di Jalur Gaza, kesikut-sertaaan perempuan di dalam tenaga kerja mencapai 11,6 persen pada 2007 di Jalur Gaza, tempat keluarga yang hanya mendapat nafkah dari perempuan hanya berjumlah delapan persen.


Fakta bicara lain bahwa ada sangat banyak perempuan yang menghadapi pelanggaran hak mereka akibat kemiskinan di Jalur Gaza, serta memburuknya kondisi kesehatan dan pendidikan. Banyak perempuan di Jalur Gaza menghabiskan kebanyakan waktu mereka untuk mencari pekerjaan atau sumber nafkah lain membuat perempuan di Jalur Gaza merentangkan kemampuan mereka sampai batasnya guna meningkatkan bakat mereka dan memperoleh pendidikan yang layak.


Impian Um Murrad
dan perempuan-perempuan Gaza ialah melihat anak-anak mereka bersekolah, suami memiliki pekerjaan.

SEANDAINYA DIA JADI ISTRIKU

0 komentar

Khalifah Umar bin Khattab sering melakukan ronda malam sendirian. Sepanjang malam ia memeriksa keadaan rakyatnya langsung dari dekat. Ketika melewati sebuah gubuk, Khalifah Umar merasa curiga melihat lampu yang masih menyala. Di dalamnya terdengar suara orang berbisik-bisik. Khalifah Umar menghentikan langkahnya. Ia penasaran ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Dari balik bilik Kalifah umar mengintipnya. Tampaklah seorang ibu dan anak perempuannya sedang sibuk mewadahi susu. "Bu, kita hanya mendapat beberapa kaleng hari ini," kata anak perempuan itu. "Mungkin karena musim kemarau, air susu kambing kita jadi sedikit." "Benar anakku," kata ibunya.


"Tapi jika padang rumput mulai menghijau lagi pasti kambing-kambing kita akan gemuk. Kita bisa memerah susu sangat banyak," harap anaknya. "Hmmm....., sejak ayahmu meninggal penghasilan kita sangat menurun. Bahkan dari hari ke hari rasanya semakin berat saja. Aku khawatir kita akan kelaparan," kata ibunya. Anak perempuan itu terdiam. Tangannya sibuk membereskan kaleng-kaleng yang sudah terisi susu. "Nak," bisik ibunya seraya mendekat. "Kita campur saja susu itu dengan air. Supaya penghasilan kita cepat bertambah." Anak perempuan itu tercengang. Ditatapnya wajah ibu yang keriput. Ah, wajah itu begitu lelah dan letih menghadapi tekanan hidup yang amat berat. Ada rasa sayang yang begitu besar di hatinya. Namun, ia segera menolak keinginan ibunya.


"Tidak, bu!" katanya cepat. "Khalifah melarang keras semua penjual susu mencampur susu dengan air." Ia teringat sanksi yang akan dijatuhkan kepada siapa saja yang berbuat curang kepada pembeli. "Ah! Kenapa kau dengarkan Khalifah itu? Setiap hari kita selalu miskin dan tidak akan berubah kalau tidak melakukan sesuatu," gerutu ibunya kesal. "Ibu, hanya karena kita ingin mendapat keuntungan yang besar, lalu kita berlaku curang pada pembeli?" "Tapi, tidak akan ada yang tahu kita mencampur susu dengan air! Tengah malam begini tak ada yang berani keluar. Khalifah Umar pun tidak akan tahu perbuatan kita," kata ibunya tetap memaksa. "Ayolah, Nak, mumpung tengah malam. Tak ada yang melihat kita!"


"Bu, meskipun tidak ada seorang pun yang melihat dan mengetahui kita mencampur susu dengan air, tapi Allah tetap melihat. Allah pasti mengetahui segala perbuatan kita serapi apa pun kita menyembunyikannya,"tegas anak itu. Ibunya hanya menarik nafas panjang. Sungguh kecewa hatinya mendengar anaknya tak mau menuruti suruhannya. Namun, jauh di lubuk hatinya ia begitu kagum akan kejujuran anaknya. "Aku tidak mau melakukan ketidakjujuran pada waktu ramai maupun sunyi. Aku yakin Allah tetap selalu mengawasi apa yang kita lakukan setiap saat,"kata anak itu. Tanpa berkata apa-apa, ibunya pergi ke kamar. Sedangkan anak perempuannya menyelesaikan pekerjaannya hingga beres. Di luar bilik, Khalifah Umar tersenyum kagum akan kejujuran anak perempuan itu. "Sudah sepantasnya ia mendapatkan hadiah!" gumam khalifah Umar. Khalifah Umar beranjak meninggalkan gubuk itu. Kemudian ia cepat-cepat pulang ke rumahnya.


Keesokan paginya, khalifah Umar memanggil putranya, Ashim bin Umar. Diceritakannya tentang gadis jujur penjual susu itu. "Anakku, menikahlah dengan gadis itu. Ayah menyukai kejujurannya," kata khalifah Umar. "Di zaman sekarang, jarang sekali kita jumpai gadis jujur seperti dia. Ia bukan takut pada manusia. Tapi takut pada Allah yang Maha Melihat." Ashim bin Umar menyetujuinya. Beberapa hari kemudian Ashim melamar gadis itu. Betapa terkejut ibu dan anak perempuan itu dengan kedatangan putra khalifah. Mereka mengkhawatirkan akan di tangkap karena suatu kesalahan. "Tuan, saya dan anak saya tidak pernah melakukan kecurangan dalam menjual susu. Tuan jangan tangkap kami....," sahut ibu tua ketakutan. Putra khalifah hanya tersenyum. Lalu mengutarakan maksud kedatangannya hendak menyunting anak gadisnya.


"Bagaimana mungkin? Tuan adalah seorang putra khalifah, tidak selayaknya menikahi gadis miskin seperti anakku?" tanya seorang ibu dengan perasaan ragu. "Khalifah adalah orang yang tidak membedakan manusia. Sebab, hanya ketawakalanlah yang meninggikan derajat seseorang di sisi Allah," kata Ashim sambil tersenyum. "Ya. Aku lihat anakmu sangat jujur," kata Khalifah Umar. Anak gadis itu saling berpandangan dengan ibunya. Bagaimana khalifah tahu? Bukankah selama ini ia belum pernah mengenal mereka. "Setiap malam aku suka berkeliling memeriksa rakyatku. Malam itu aku mendengar pembicaraan kalian...," jelas khalifah Umar. Ibu itu bahagia sekali. Khalifah Umar ternyata sangat bijaksana. Menilai seseorang bukan dari kekayaan tapi dari kejujurannya. Sesudah Ashim menikah dengan gadis itu, kehidupan mereka sangat bahagia. Keduanya membahagiakan orangtuanya dengan penuh kasih sayang. Beberapa tahun kemudian mereka dikaruniai anak dan cucu yang kelak akan menjadi orang besar dan memimpin bangsa Arab.

NABINYA ISLAM TUKANG KAWIN

2 komentar

Beberapa bulan terakhir ini tiba-tiba saja ada orang yang berteriak-teriak lantang di mailing list “parapemikir@yahoogroups.com” tanpa mengenal lelah.
Isi teriakannya begini:
Setiap hari orang itu berteriak tentang sesuatu yang dia tidak ketahui, yaitu tentang hukum. Lebih spesifik lagi, tentang hukum Islam dan Nabinya.
Salah satu isi teriakannya adalah mengecam Nabinya orang Islam yang mempunyai isteri banyak, poligami dan mengawini wanita dibawah umur. Kata mereka. “Orang yang senengannya maen perempuan, ngawinin perempuan muda kok dijadikan Nabi”, begitulah kira-kira bunyi protes mereka.
Kali ini kita akan menjawab mereka, namun karena mereka tidak percaya akan adanya Tuhan, Nabi dan hari akhir maka tentu saja penjelasan kita TIDAK akan melalui pendekatan metafisis-transenden karena sudah bisa kita tebak bahwa sebelum kita menjelaskannya pun mereka sudah pasti menolak keterangan yang semacam itu.
Untuk itu kepada mereka kita sampaikan penalaran dengan model yang mereka gunakan saja. Mereka mengatakan bahwa “hukum harus ditegakkan”, artinya semua orang harus patuh pada hukum.
Sekarang yang ingin kita tanyakan kepada mereka adalah, apakah mereka yang meminta patuh kepada hukum itu bisa mematuhi sendiri hukum yang mereka inginkan tersebut?
Jika mereka bisa, maka kita harus terangkan kepada mereka bahwa hukum sekuler, ateis, materialis, perusahan, negara atau hukum apapun yang dikenal di jaman modern ini selalu dibuat untuk menjaga persoalan-persoalan kedepan atau persoalan yang sekarang sedang dihadapi.
Tidak ada orang yang membuat hukum untuk menghukum pelaku pelanggaran yang terjadi pada 100 tahun yang lalu, pun kita tidak menemukan ada orang membikin undang-undang untuk menghukum sesuatu yang sudah lewat.
Hukum berlaku surut tidaklah elok untuk diterapkan kepada sebuah persoalan yang tidak mungkin bisa di ulang atau diperbaiki.
Dengan berdasarkan pemahaman tentang cara kerja hukum tersebut kita akan menjawab teriakan mereka dengan mengatakan bahwa;
Pertama, Nabi Muhammad Saw yang anda sangkakan seenaknya saja maen kawin tersebut, sesungguhnya dari sisi hukum sekuler sekalipun tidaklah bisa dianggap melanggar hukum dan bahkan tidak pula melanggar etika dan norma apapun karena pada saat terjadinya peristiwa tersebut, mengawini perempuan lebih dari satu adalah hal yang biasa dan tidak dilarang oleh undang-undang manapun.
Kedua, mengenai hukum tentang perkawinan, berapa wanita yang boleh dikawini baru muncul setelah beliau Nabi Muhammad Saw mengawini lebih dari 1 wanita. Jadi aneh, kalau anda mengecam tentang persoalan ini dengan membawa acuan hukum, lebih aneh lagi jika anda katakan hukum dalam Islam jadi kacau hanya karena anda ingin memaksakan hukum berlaku surut terhadap sebuah peristiwa yang sudah tidak bisa diulang lagi. Dengan kata lain, jika mereka yang tukang protes itu ingin memaksakan model perkawinan dengan memodel aturan main perkawinan pada jaman modern ini sekalipun, maka kepada mereka harus kita sampaikan sebuah pemahaman bahwa, jika model terbaru dari undang-undang perkawinan diketok palu hari ini, maka artinya undang-undang itu akan mengikat pelaku perkawinan hari ini dan hari depan. BUKAN untuk mengikat pelaku perkawinan pada zaman penjajahan belanda tempoe doeloe.
(Semoga Alloh Swt segera memberikan hidayah kepada orang-orang yang tertutup hatinya, sesungguhnya Alloh Swt maha pemaaf dan pemurah).

Antara SAUS TOMAT, BENGKOANG dan MIYABI

0 komentar

Ya ini yang namanya mbak miyabi, cantik kan?
udah aku cariin lo ya gambarnya, ga usah repot2 nge-search lagi... Nanti kalian malah nemu hasil search yang aneh2 (yang diinginkan sebagian kaum adam) apalagi kalo pake keywords "Miyabi". Hahaaa


Buat yang merindukan kehadiran post gak penting : "Hallo, i'm back! and i'm not dead!"
buat yang merasa musuhku: "HAHA!! maaf mengecewakanmu! i'm not dead!"

Anyway, anyway... sudah berlalu lama sejak posting terakhirku, bukan karena malas, tapi hanya saja, i'm not in the mood of blogging... kalo bahasa kerennya : "Hiatus" (halah! emang kamunya aja yang malas kali Qie, pake alibi hiatus segala). Sudah beberapa minggu ini diriku merasa sangat malas sekali, bahkan untuk guling2 di kasur saja, aku harus berpikir masak-masak... mmm ini maksudnya harus berpikir berulangkali, bukan lantas mau guling2 aja aku harus masak-masak, it's not like that.

Oke, jujur, aku gak tau mau nulis apa pagi ini. Mau ngomong juga bingung, rasanya arus hidupku beberapa minggu (atau bulan, lebih tepatnya) kebelakang rasanya berjalan datar2 saja. Kejadian lucu? jarang. Kejadian serius? ada sih, cuma gak penting2 amat. Kejadian seram? gak ada, yang ada malah jadi kejadian malu2in... aku jerit2 di dalam ruang bioskop pas liat film horror, dan sukses membuatku tidak bisa tidur sampe jam 5 pagi.

Bicara soal kejadian lucu... mmm sebenarnya ada sih.

Jadi ceritanya seperti ini :

Ada seorang anak muda (kalo tidak mau disebut tua bangka) yang lumayan keren, ditugasi untuk beli tomat dan bengkoang... rencananya sih bakal dipake buat masak sup. Nah, pergilah dia ke supermarket yang cukup ternama, Caref**r, ini supermarket, bukan pasar (hey, market adalah bahasa inggris dari pasar kan? apa salahku?).

Ceritanya berlanjut kira2 seperti ini :


Anak muda: (memanggil pegawai supermarket) "mas.. mas... punya tomat sayur?"
Pegawai: "tomat sayur..." (sambil melirik ke temannya, cuma melirik lho) "oh ga ada mas, kosong".

(...untuk sesaat aku berpikir... apa kriteria pegawai supermarket sekarang harus bisa telepati atau bahasa isyarat ya?)


Anak muda: "oh ga ada ya.... kalo bengkoang punya?"
Pegawai: "bengkoang...." (kali ini diam sejenak noleh kiri, yang isinya cuma tumpukan apel dan pear) "oh ga ada juga mas".


(...sial! ya jelas ga ada lah!! yang kamu liat itu tumpukan apel dan pear! nenek2 naek skateboard bareng jerapah juga tau!)


Anak muda: "oh...makasih deh mas... mas membantu sekali, tak henti2nya saya ucapkan terima kasih" (cuma 4 kata awal aja yang aku ucapkan... sisanya disimpen dalam hati)


Lalu, telepon si anak berdering...


Si penelepon: "gimana? dah dapat tomatnya? eh titip cemilan sekalian ya"
Anak muda: "ga ada tomatnya, bengkoangnya juga ga ada... apa aku ganti sama tomat pasta aja ya? kan ujung2nya tomat itu buat dijus, jadinya kan juga berbentuk pasta..."

Si penelepon: "ya gak sama! jangan-jangan kalo bengkoangnya ga ada, kamu mau ganti beli masker bengkoang juga?"
Anak muda: "...??"

Si penelepon: "..$^*@^#!)$&"
Anak muda: "..."
Si penelepon: "jgn lupa cemilan"


(...dan sejenak aku berpikir... apa si penelepon yang sangat cerdas bisa membaca pikiranku?
atau cuma aku yang terlalu idiot?)
ah lupakanlah....

***
LANJUT! seperti judul post diatas... Antara Saus Tomat, Bengkoang dan Miyabi... memang gak ada hubungannya. Itu maksudnya cuma ada 2 cerita, satu soal bengkoang, dan satunya soal Miyabi... jadi buat org yang sudah berfantasi Miyabi akan menggunakan Bengkoang di film berikutnya... Hahaa!! maaf mengecewakan anda!


Siapa Miyabi? kenapa kok akhir2 ini namanya sering disebut oleh siaran televisi? (yang selalu membuatku menolehkan kepala ke arah televisi setiap mendengar namanya disebut) bagiku, nama Miyabi lebih mendapat tempat di otakku daripada nama2 pejabat korup, nama2 politikus... dan nama2 yang hanya menyengsarakan rakyat. Dia adalah bintang film Jepang yang berkolaborasi untuk sebuah film remaja di Indonesia, judulnya “Menculik Miyabi”.


Nama aslinya Maria Ozawa... she's a controversy, because it's simple... she is a porn star. Sangat disayangkan memang, padahal cantik lho. Mungkin sebagian orang hanya mengenal dia dari jeritan dan desahan dia sepanjang film (believe me... filmnya berisik! hehee) tapi dulu aku pernah liat link video yang menampilkan kesehariannya, dan kamar apartemennya. Dan? dia normal kok, sama seperti remaja pada umumnya, jalan2, maen game bersama teman perempuannya di pusat perbelanjaan, makan fast food, photo box, dan kamar apartemennya pun jauh dari kesan porno... semua tertata rapi dan cantik. Dan di akhir video, dia mengatakan bahwa meskipun dia pornstar, dia tak pernah sekalipun membiarkan filmnya dilihat oleh orang tuanya. Mantab kan? Just a simple girls, isn't she?


Jadi gak sabar untuk liat adegannya... eh! orangnya...