Halaman

Toilet (bersama) Pria (dan Wanita)

0 komentar

Pipis Sambil Bersiul dan Tangan di Belakang 

Sebenarnya cukup dengan logo icon lelaki saja signage itu sudah membuat orang tahu bahwa itu kamar kecil pria. Tapi si desainer ingin mempertegas. Maka memancurlah air dari bagian di bawah perut si pria. Eh, masih kurang. Sambil pipis, si pria itu bersiul — atau berdendang. Tapi, oh, ibarat naik sepeda dia malah los setang dan tangannya di belakang.

Seandainya dalam prakteknya itu terjadi betulan, Mas Klining serpis pasti akan kerepotan. Terlalu banyak urine yang “slaha fkous”. Berceceran, begitulah kira-kira.

Tidak, tidak. Saya tidak sedang bercabulria. Ini soal biasa. Katakanlah rahasia umum pria yang belum tentu dipahami wanita muda yang malu-malu mencari tahu. Kenapa toilet bersama — maksud saya dipakai bergantian oleh pria dan wanita — sering mengundang uring-uringan kaum hawa, karena pria pengguna toilet terkesan jorok?

Di dunia pria ada olok-olok, “Kencing aja belom lempeng udah mau…”. Titik-titik bisa diganti “kawin”, “ndaftar caleg”, “jadi ketua partai”, “jadi presiden”, atau “jadi lelananging (toilet) jagat”. Konon tak semua pria dilatih untuk terfokus saat pipis, itulah sebabnya desain urinoir mereka bukan berupa kloset atau bidet wkwkwkk

Masalah pengendalian justru penting pada saat pancuran pertama dan penutup. Yang pertama bisa terlalu kuat. Yang terakhir (penutup), karena seperti fading out lagu, membutuhkan penyesuaian arah bidik moncong senapan. Itulah yang menimbulkan ceceran.

Ibu-ibu juga bisa marah jika ada ceceran urine di kamar kecil, baik dari anak laki-lakinya maupun suami. Dalam keadaan ngantuk karena terjaga dari tidur, sehingga mata kurang awas, sementara selang kepriaan menegak dengan gagahnya, maka arah pancuran urine bisa jadi kurang terkendali.

Nah, kembali ke logo icon pintu toilet tadi, pria yang pipis sambil bersiul, mana tangannya los setang pula, pastilah orang terlatih — bahkan bersertifikat. Artinya kita perlu kasih salut ke pengelola Sutos Surabaya, si empunya toilet itu, karena telah menyebarkan niat pintar pipis bagi pria.

Lantas bagaimana dengan logo icon pada pintu toilet wanita-nya?


Kalo yang ini biarlah yang lebih ahli yang menjelaskan. Saya hanya heran kenapa posisi pipisnya seperti hampir terjengkang, atau setidaknya nggeblak. Apa karena terpental oleh pantulan dorongan jet shower dari tubuhnya ya? Hahaaa.. aneh-aneh

Mengamati Bakul Obat Keliling

2 komentar

MENIKMATI AKTING DAN RETORIKA DENGAN CASING MITASI


“Maaf saudara-saudara, kalo ada perempuan yang menghina saya bisa saya buat menari telanjang di depan saya lalu dia minta saya jadikan istri. Padahal istri saya sudah dua, umur saya baru dua puluh tujuh…”

Maaf itu bukan ucapan persis. Hanya merangkum serpihan ingatan, dari melihat tontonan yang sudah berjalan. Jadi bisa saja kutipan saya telah mengubah nuansa dan melenceng dari konteks.

Menyenangkan sekali, Jumat sore kemarin tanpa sengaja, selagi berjalan-jalan keluar masuk-kampung, saya mendapatkan kerumunan orang di atas lahan proyek perumahan, di pinggir jalan raya. Mereka menonton atraksi seorang penjual obat yang menyebut diri Pak Suratman. Saya cukup menikmatinya. 


Lelaki muda itu khatam segala ilmu retorika. Selayaknya aktor pentas dia tahu persis bagaimana ‘menyihir’ penonton. Dia seperti menggenggam udara sekitar yang dihembuskan dan dihirup lagi oleh kerumunan. Tutur katanya meyakinkan. Aktingnya pun menghanyutkan.

Yang lebih penting lagi, dia tahu mendayagunakan mikrofon dan spiker corong. Suara badai, ombak, dan halilintar dia keluarkan dari mulutnya pada saat yang tepat — termasuk menjelang dan setelah (seolah-olah) melafalkan mantera. Mirip pendongeng.

Menyenangkan. Lama saya tak menonton seperti itu. Menghibur dan menegangkan. Maka berkatalah dia kepada seorang penonton, “Saudara dari mana? Asli sini? Coba pinjam helmnya, nanti saya kirim ke rumah.”


 Helm berpindah tangan. Oleh asisten Pak Suratman helm itu ditaruh di atas peti. Kemudian kotak besar berbahan kain (seperti bilik TPS) mengerudungi kotak dan helm itu.

Pak Suratman menghadapkan telapaknya ke bilik TPS. Mikrofon menyalurkan desau angin dari mulutnya. Bilik itu tergetar, lalu terguncang. Lantas asisten mengangkat bilik TPS. Seperti umumnya sulap, helm itu telah raib. Tampik sorak membahana.

Bilik TPS dan meja kayu itu sejak awal mengundang penasaran saya. Ketika saya datang, TPS sedang diangkat. Di atas kotak ada karung goni kecil yang tepiannya terjahit tali. Kata Pak Suratman isinya lebih kecil daripada jenglot (si manusia mini tua).

Tahap demi tahap perpindahan karung itu sangat dramatis. Diselingi cerita. Mirip cara pesulap. Ada juga peringatan untuk para perekam adegan melalui ponsel penonton, bahwa sesampainya di rumah gambar-gambar mereka sudah terhapus.

Apakah isi karung kecil itu? Sabar. Pak Suratman bercerita tentang aneka penyakit yang akan sirna setelah minum obat yang dibawanya. Kencing batu sampai lumpuh akibat stroke akan tersembuhkan. Jika tidak, “Biarlah dua tangan saya menjadi satu!”


Asisten menunjukkan piring berisi kapsul kehijauan. Pak Suratman katakan, jika di antara hadirin ada yang dari BPOM maka dia akan buktikan bahwa yang dibawanya adalah obat.

Sore semakin berat. Saya harus kembali pulang, jalan kaki. Apa boleh buat, saya belum tahu apa isi karung itu. Saya juga belum mendapatkan testimoni apakah helm yang raib dalam bilik TPS itu sudah tiba di rumah pemiliknya.

Andaikan semua penonton menggunakan Twitter mungkin akan lebih seru — kecuali karena kebetulan, atau malah karena kegaiban, semua baterai peranti genggam kehabisan daya.

Lama Nggak Posting Itu Enggak Sesuatu Banget!

2 komentar

Iklan mie versi ayamku mana mode on|| Aku: “Bloooooooooogku….., dik dik Postinganku mana?????”
Adik: “Sudah posting dulu sana, ada ide sedap apa ketik saja!”
Iklan pulsa mode one || Aku: “Aku gak punya ideeeeeeeeeeee”
Adik: “macam mana kau itu, katamu ide itu sederhana!!!!
Iklan pulsa mode on || Aku: “dik, aku mau kedukun gandaain ide”
Adik: “kalau mau ide tidak begitu caranya!”
Syahrini mode on || Aku: “kasih sesuatulah dik”
Adik: “Terdiam Tanpa Posting Itu Enggak Sesuatu Banget!, tulis saja: sesuatu yang ada di hatimu, tulis juga sesuatu yang ada dalam benak kamu, buat dirimu membayangkan sesuatu.
Iklan pulsa mode on || Aku: “adik aku sudah punya ideeeeeee”
Adik: “ide itu memang sederhananya enggak pura-pura”

Ah, intro yang aneh padahal cuma mau bilang Lama Nggak Posting Itu Enggak Sesuatu Banget! bayangin aja beberapa hari menjalin hubungan tanpa posting (padahal OL tiap hari), cuma duduk, klik ini itu tak jelas, tiba-tiba jam online akan segera habis. Ternyata beginilah rasanya jika hanya diam tanpa posting. Apa mungkin gara-gara kesibukan yang bertambah? Ceritanya hari ini baru datang dari perpustakaan Bung Karno. Alhasil, dapat banyak inspirasi dan jepretan2 (nggak penting).

Ada-ada lagi sesuatu hari ini, ada yang chat nanya-nanya gak jelas:
Dia: mas..
Aku: ya
Dia: kamu bisa ramal ga? aku mau tau masa depanku
Aku: wani piro? (dalam hatiku, ini orang gak akrab gak apa tiba2 mengira aku ini dukun)
Dia: piro ae, jadi apa aku lima tahun kedepan?
Aku: sekarang masih kuliah? (pura2 sok kenal juga aku)
Dia: baru lulus bulan ini
Aku: bulan kemarin ngapain kok baru lulus bulan ini
Dia: siap2 lulus, ayo cepetan aku jadi apa? (dalam hatiku, udah nganggur gak sabaran pula)
Aku: jurusan apa
Dia: pendidikan, tapi ga ingin berkarir di pendidikan, ga mau kerja, maunya jadi bos, maunya bantu banyak orang, cepetan aku mau tau hasilnya (dalam hatiku, ibarat iklan rokok, dia ini pengen ganteng, ingin ku jawab ngimpi tapi gak tega)
Aku: 1. Kalo gak mau berkarir di pendidikan gak masalah, asal gak berkarir jadi dokter, 2. Gak mau kerja tapi pengen jadi bos? (akeh tunggale nek ngunu kui) 3. Maunya bantu banxak orang; rajin2 ikut gotong royong.
Dia: aku nanyanya 5 tahun ke depan aku jd apa, bukan nanya PPKN, itu pelajaran SD kalo PPKN, iso jawab ora? (dalam hatiku, model kayak gini kalo jadi bos kasian yang dibosi)
Aku: yang 123 diatas bukan hasil ramalan, itu baru analisa, mau besok atau lima taon kedepan kalau maunya cuma gitu2 aja ya gak akan jadi apa2 kecuali pengangguran titik
Dia: aku nanya jadi apa, ga mudeng arek iki, jawaban orisinil dunk jgn dari analisa, katanya kamu sakti (dalam hatiku, sori ya aku bukan dukun murni jadi tak punya jawaban orisinil, aku itu modelnya emang suka nganalisa gitu)
Aku: Sudah saia jawab jadi pengangguran, sopo seng ngomong aku sakti
Dia: aku seng ngomong, jawaban tidak memuaskan nilai 0 (dalam hatiku, salae sopo ngomong2 yen aku sakti, anda tidak puas dengan jawaban saia? Rasakno!!!!)

Wes ah, itulah kumpulan kejadian aneh yang terangkum ke dalam postingan yang aneh pula, yang sedemikian rupanya itu adalah dari pada diam tanpa posting karena Lama Nggak Posting Itu Enggak Sesuatu Banget! dan ini juga merupakan pembuktian bahwa sesungguhnya ide itu gak harus kreatif karena ide itu sederhana, apapun itu ketik saja, ketik sekarang atau lupa titik!

(sedikit) Cemburu

0 komentar

Mereka wanita mulia yang tidak ingin berkorban
Untuk pengekornya yang ada di debu-debu jalanan
 
Mereka lemah lembut tatkala berdua dihadapan suaminya
Penuh rasa malu tatkala keluar dari tempat tinggalnya
 
Tak mengusik perhatian setiap lelaki yang ada disekitarnya
Perhatiannya hanya cukup untuk yang halal baginya 

Karena mereka mengerti arti sebuah cinta
Tak seperti orang yang hanya bisa sembunyi dibalik selimut auratnya
 
Sampai saat ini yang ku tahu engkau masih seperti mereka
 
Malumu begitu besar
Hingga mungkin para perindumu kau buat kesal oleh tingkahmu
 
Tak bermudah-mudahan untuk berdekatan dengan yang haram bagimu
Karena engkau tahu sang ilahy selalu mengawasi di setiap waktu hidupmu
 
Sedangkan jika Allah sudah menetapkan seseorang yang halal untukmu
Tak mau engkau buat cemburu dirinya
 
Karena ia sedang menunggumu di batas waktu itu
Semoga tak kan kudapatkan pandangan yang membuatku jadi cemburu nantinya
 
Cemburu akan rusaknya tekad yang telah engkau ukir selama ini
Dan ketahuilah, sebesar apa pun kecemburuan itu
 
Allah lah yang lebih cemburu terhadapmu