Halaman

Cinta itu (tidak) Buta

0 komentar

Hai Bro n Sis.. Hari ini mari kita BERCINTA, BERcerita tentang CINTA! Selama ini saya sering mendengar bahwa CINTA ITU BUTA! kenapa mereka bilang buta, saya tak tau. Kalau memang benar cinta itu buta, bolehkah saya bertanya: dimana letak matanya? hmmm, entah dimana letak matanya itu, tapi Menurutku CINTA itu TIDAK Buta. Ada banyak fakta yang menurutku cukup membuktikan bahwa CINTA itu TIDAK Buta! Dan apabila fakta-fakta yang ada dianggap tidak valid, maka harap maklum karena ini semua adalah sekedar analisa tanpa melalui proses empiris hahaaa...

Kemarin sore ketika kondish gerimis di kampus saya dengar suara tanpa rupa, seorang cewek menerima telpon dari seorang cowok. Maap bukannya nguping tapi ya gimana lagi, saya sudah berusaha konsentrasi ke hal lain tapi telinga tetap tidak bisa cuek.

si cewek berkata “tinggimu berapa? tinggiku 167, cita-cita saya seperti ibuk’ku, cari suami yang lebih tinggi dariku, kamu tinggi segitu, nanti kalo kondangan saya pake high heels 12cm, kamu lebih pendek dariku dong, ih gak mau”.

Kalau saya jadi cowoknya langsung jawab: “nikah saja sama tiang listrik” (langsung tutup telphon), seandainya saya sebagai cowok yang digituin itu rasanya mak jleb banget! Tapi untungnya saya tidak pernah digitukan!

Itu adalah fakta yang pertama, bahwa CINTA itu TIDAK Buta! karena dia bisa melihat dan memilih mau yang tinggi nolak yang kerdil.

Dulu saya punya teman, setiap ngapel ke pacarnya selalu bawa motor butut, item, jelek, suaranya cempreng. Tak bertahan lama, mereka putus, mungkin pacarnya gak tahan antara malu dan gengsi. Beberapa waktu kemudian, pacarnya mewek dan menyesal telah bubaran, kenapa dia menyesal? ternyata temanku itu tunggangan yang sebenarnya adalah mobil, dalam hatiku “kapok ta gak we….”

Itu adalah fakta yang kedua, bahwa CINTA itu TIDAK Buta! karena dia bisa melihat dan membedakan mana motor butut mana yang mobil mewah.

Hari ini saya ngarang cerita, ada cewek ditaksir 2 cowok, dari segi tampang sama-sama tampan, karena bingung mau pilih yang mana, si cewek ngajuin pertanyaan “kerjaan kamu apa?”, cowok ke 1 supir angkot, cowok ke 2 PNS. Sudah jelas-lah si cewek pilih yang PNS, hari gini modal tampan saja tidak cukup, harusnya tampan dan mapan. Dalam hati “ah ini cerita berlebihan”!

Itu adalah fakta yang ketiga, bahwa CINTA itu TIDAK Buta! karena dia bisa melihat dan menimbang mana yang tampan dan lebih mapan.

Masih banyak fakta lainnya, dimana bila diceritakan tidak akan ada habisnya karena memang beginilah cinta, ceritanya tiada akhir. Nah, meskipun saya bilang CINTA itu TIDAK Buta! tapi bukan berarti saya tidak percaya bahwa Cinta itu Buta! antara percaya dan tidak percaya, namun banyak pula fakta yang menunjukan bahwa cinta itu buta, misal jatuh cinta pada kekasih sahabatnya, jatuh cinta pada saudara iparnya, rela bunuh diri gara-gara cinta yang tak tercapai dan sekitarnya dll.

Diakhir postingan saya ingin membuat sebuah untaian kalimat, biar jatuhnya postingan ini terasa dalem banget gitu deh. Kalimatnya begini:
“Hati-hatilah dengan Cinta anda, karena seperti halnya mata, mata yang tidak buta saja kalau jalan masih bisa tersandung, apalagi yang buta?Dan sadarilah bahwa cinta yang dilihat dengan mata: belum tentu membahagiakan”

Gimana sudah berasa dalem belum? dalem atau belum yang jelas dipostingan-postingan tertentu saya akan selalu belajar membuat untaian-untaian kalimat yang dalem sampai saya bisa menembus daleman kalian wkwkwk. Seberapapun tebalnya daleman kalian, ingat! ku kan selalu berusaha menembusnya.

Hasil Analisa atas Lagu Ayu Tingting

1 komentar

Saat pertama kali saya dengar lagunya Ayu Tingting, saya langsung berpendapat “gila ini lagu galau maksimal“. Ceritanya di lagu itu memang sedih banget: si Ayu Tingting ditinggal cowoknya, dan pas dia mendatangi rumah cowoknya.. ternyata alamat cowoknya palsu.

(yang belum dengar lagunya, ada videonya di sini)

Iya mbak, sabar ya mbak..

Nah, setelah saya mendengarkan dengan seksama lirik lagunya,
naluri detektif saya muncul.

Saya berpikir,
jangan-jangan sebenarnya yang salah adalah Ayu Tingting,
bukan cowoknya.

Saya dengarkan lagi lagunya, saya baca liriknya.
Ternyata benar.. Ada yang janggal.

Coba kita perhatikan lirik dalam lagu Ayu Tingting dan kejanggalan yang menyertai lirik lagu tersebut:

Kemana kemana kemana ku harus mencari kemana
Kekasih tercinta tak tahu rimbanya
Lama tak datang ke rumah
Dimana dimana dimana tinggalnya sekarang dimana

Di sini diceritakan bahwa cowoknya Ayu Tingting sudah lama gak main ke rumah, dia mencari-cari si kekasih ini rimbanya di mana (cowoknya mungkin semacam Tarzan wkwkwk), dan pas ke alamat rumah si cowok eh ternyata palsu.

Ini berarti, selama Ayu Tingting berpacaran dengan cowok tersebut Ayu Tingting belum pernah ke rumah cowok tersebut. Masa sih orang pacaran tapi belum tau rumah cowoknya di mana? Kesimpulan pertama: Ayu Tingting masih baru pacarannya sehingga belum sempat main ke rumah si cowok.

Kita analisa bait berikutnya:
Ke sana kemari membawa alamat
Namun yang ku temui bukan dirinya
Sayang yang ku terima alamat palsu

Ayu Tingting di sini cerita bahwa dia pergi kemana-mana bawa alamat si cowok. Nyari alamat emang agak ribet, terutama kalau cowoknya tinggal di Surabaya. Belum lagi kalau Ayu Tingting dibuat nyasar sama tukang taksi. Wah, itu sedih banget bisa-bisa nyesel dan trauma naik taksi lagi (maaf, jadi curhat).

Dengan berasumsi bahwa Ayu Tingting betul-betul mendapat alamat tersebut dari cowoknya, saya mendapat kesimpulan kedua: si cowok sengaja memberikan alamat palsu kepada Ayu Tingting.

Ku tanya sama teman-teman semua
Tetapi mereka bilang tidak tahu
Sayang mungkin diriku tlah tertipu
Membuat aku frustrasi dibuatnya

Dari lirik di atas kita mengetahui bahwa Ayu Tingting bertanya kepada teman-temannya, tapi mereka tidak tahu apapun soal cowoknya. Nah, pertanyaannya adalah: di mana si Ayu Tingting kenalan sama cowoknya? Kok teman-temannya enggak tau? Kesimpulan ketiga: Ayu Tingting kenal cowoknya bukan dari teman-temannya, berarti dari suatu tempat pada suatu kebetulan.

Lirik berikutnya:
Dimana dimana dimana tinggalnya sekarang dimana

Ayu Tingting, sekali lagi bertanya di mana cowoknya berada. Emangnya cowoknya gak punya Facebook? Di Twitter emangnya gak bisa dicari? Jangan-jangan mereka pacarannya belum terlalu akrab sampai belum tuker-tukeran Facebook dan akun Twitter. Lalu, apa motivasi si cowok sehingga memberikan alamat palsu?

Maka, saya menarik kesimpulan inilah yang terjadi: Ayu Tingting kenalan sama cowok ini di halte bus, lalu si Ayu TingTing maksa-maksa buat ditembak saat itu juga, cowoknya nembak, mereka jadian, lima menit kemudian bus si cowok tiba, Ayu Tingting tidak memperbolehkan dia pergi, Ayu Tingting nanya nomer hape si cowok, lalu si cowok berbohong bilang ‘saya gak punya hape!’ dia lalu menuliskan alamat palsu di amplopnya dan bilang ‘ini rumah saya!’ lalu si cowok pergi. Ayu Tingting mencari alamatnya. Ayu Tingting galau. Bikin lagu deh.

Demikian analisa saya.

Untitled Saja

2 komentar

Kemunculannya begitu singkat namun sangat berarti.
Mengisi bilik-bilik kosong di relung hati.
Bayangnya amat menyemangati hari.
Menenggelamkan ke dalam kasih nan suci.

Sungguh hati ini amat bergetar.
Paras dan rupanya benar-benar sesuci hatinya.
Hati yang lahir dari insan bermahkotakan cinta.
Cinta pada Sang Pecinta Sejati.
Yang kekal abadi tak pernah mati.

Wahai engkau sang pemilik rupa.
Begitu kuatnya tarikan gravitasimu.
Betapa hebatnya hingga menarik hati dan segenap pikiranku.
Sejatinya ku ingin engkau tahu.
Teramat rapuhnya diriku merindukanmu.

Wahai engkau sang pemilik paras.
Sungguh ku ingin kau tahu.
Betapa berartinya hadirmu di sisiku.
Satu senyuman kecilmu mengguratkan sejuta makna dalam akalku.
Akal yang membeku menanti kehangatan tawa dan candamu.

Wahai engkau pujaan hatiku.
Kau telah menanam benih-benih cinta di ladang hatiku.
Kini benih itu telah berbunga dan berbuah.
Tuai dan petiklah buahnya sesuka hatimu.
Buah-buah cinta yang berlandaskan kecintaan pada sang Ilahi.
Cinta yang tumbuh subur dalam naungan rahmat Sang Pencinta hakiki.

Yaa Ilahi Robbi.
Engkaulah yang menganugerahkan perasaan ini.
Ku takut cintaku padanya melebihi kecintaanku pada-Mu.
Bimbinglah hatiku tuk mencintainya karena cinta pada-Mu.
Dan tunjukkanlah jalan bagi hatinya tuk mencintaiku dan menerimaku.
Apa adanya dan sepenuh hatinya.
Dengan kasih dan cinta tanpa bersyarat.
Hanya karena mengharap keridhoan dari-Mu.
Di dunia dan akhirat kelak.

Aku dan Married

0 komentar

Ada orang pasti kesal tiap kamu bilang akan menikah.
  1. Ibumu 
  2. Mantanmu 
  3. atau jangan-jangan Kamu
Married menjadi ketakutan luarbiasa untuk dibicarakan beberapa orang karena berbagai alasan atau nada halusnya karena "berbagai pertimbangan". Ada beberapa pertimbangan yang sering aku dengar. Mari tengok lah di saya punya tulisan (kok jadi logat Batak gini.. :D).

Ibumu ingin kamu sukses dulu baru menikah, karena setelah menikah dipastikan kamu akan menanggung beban lebih berat dalam rumah tangga yang baru. Apabila bebanmu bertambah, maka kesempatan kamu membantu adikmu sukses akan semakin kecil karena pasti perhatianmu berkurang atau terbagi kepada suamimu.

Mantanmu pasti merasa sakit hati ketika yang dulu dicintainya menjadi milik orang lain, bahkan selamanya. Ketika kamu bertemu mantan sebaiknya jangan sampai mengatakan tentang pasanganmu sedikitpun. Tapi apalah salahnya jujur, tapi jangan terlalu nyakitin aja ya

Kamu akan kesal ketika bicara menikah karena akan menjadi sebuah tuntutan, padahal kamu belum siap menghadapi dunia baru. Dan seorang yang nyaman dijadikan pacar belum tentu nyaman dijadikan suami.

Aku ingin mengungkapkan bagaimana Aku dan Married 

Aku dan Married mulai mengenal setelah aku menemukan wanita paling sempurna yang selama hidup ini aku kenal. Aku berani bercerita tentang married karena aku tidak ingin kehilangan yang aku miliki saat ini (pacar). Aku ingin mengetahui keseriusan seseorang terhadap diriku. Dan aku ingin mengetahui pendapat orang lain tentang pilihanku. Tapi aku tak mau menanyakan pendapat pacarku tentang diriku karena musti jawabannya tidak memuaskan, toh dia menerima aku apa adanya hahaaa..

Pernikahan merupakan salah satu upacara manusia yang sakral dan harus dengan pertimbangan dari seluruh keluarga besar, untuk tidak terjadi kesalahan-kesalahan. Baik kesalahan hari baik, aturan adat, jenis upacara, besar upacara, undangan, dan prosesi.

Ketika aku menikah nanti aku harus meminta persetujuan semua saudara-saudara dari bapak dan juga dari saudara ibu (biasanya yang utama adalah saudara ibu tidak ikut serta dalam perumusan pernikahan adat, namun dalam hal mendampingi tidak dilarang). Ketika semua setuju merekalah yang akan melamarkan aku pada keluarga calon istriku. Kuharap nanti aku akan memiliki istri yang terbaik, menjadikan aku panutannya dan menjadi pendamping setia. Tidak mesti cantik, karena ketika aku tertarik akan sifatnya, maka akan langsung muncul kecantikan dari dalam dirinya yang tidak akan pernah membuatku bosan aku berkata dia itu yang paling cantik di dunia.

Sebaiknya pada saat aku melamar aku harus mengatakannya terlebih dahulu pada calon istriku. Yah seandainya ia mau aku akan aku lamar, kalau tidak maka aku akan menunggu. Ketika sebuah lamaran diterima, maka akan ada perumusan hari baik untuk menikah, tidak berbenturan dengan agenda lain di kedua belah pihak.

Ketika aku baca blog ini, semoga aku bisa merangkai kembali mimpi AKU mau MARRIED. Kapan kalian mau married? hahaa.. 

My Capture 1

0 komentar

Catatan Kaki

0 komentar


Bukan soal sesuatu yang benar atau salah
Juga bukan mengenai siapa yang salah atau siapa yang benar
Permasalahannya ini tentang kesadaran, menyadari sebuah fenomena yang ada pada orang lain
Yang dimulai dengan menyadari tentang fenomena terhadap diri sendiri

Bukan hanya sekedar ego yang yang membutakan, amarah serta hasrat yang menjerumuskan 
Sadarilah bahwa jika engkau juga melakukan, jangan sekali kali engkau melarang...!!
Pahamilah bahwa sesungguhnya sebelum engkau mengkritik dan mengkoreksi orang lain
Periksalah diri sendiri untuk dikritik dan koreksilah untuk diluruskan

Dan jika kau dapati engkau masih salah jangan sekali-kali engkau menyalahkan orang lain...!!

11-11-11: Hari Sibuknya Para Penghulu dan RS Bersalin

0 komentar

Tanggal dengan angka yang dianggap unik atau cantik pasti menarik sejumlah pihak untuk mengabadikannya dalam bentuk pernikahan atau kelahiran, seperti yang terjadi hari ini yang jatuhnya angka 11-11-11 yang artinya tanggal 11 bulan 11 (November) tahun ‘11 (2011). Dengan demikian boleh dibilang 11-11-11: Hari Sibuknya Para Penghulu dan RS Bersalin! Tanya kenapa? pasti hari ini banyak yang nikah, pak penghulu atau sejenisnya pasti kebanjiran order. Selain itu juga pasti RS bersalin pada antri, banyak yang pengen melahirkan hari ini juga dengan cara caesar.

Kalo orang nikah itu mungkin wajar alias gak ada efek samping, tapi kalo soal melahirkan itu mungkin butuh pertimbangan kali ya, dikarenakan ada sangkut pautnya dengan dunia kesehatan serta keselamatan dan pastinya ada aturan mainnya juga, yaitu harus didasari oleh indikasi medis, salah satunya usia kandungan sudah harus cukup bulan atau sekitar 38 pekan kata bidan samping rumah.

Buat Siapa saja yang nikah diangka 11-11-11 selamat menempuh hidup baru ya, semoga menjadi keluarga bahagia, langgeng sentosa selamanya! Kayak ustad Solmed tuh yang ijab diangka 11-11-11. Buat yang melahirkan caesar diangka 11-11-11 selamat dan sukses atas operasi ceasarnya ya, semoga menjadi anak yang berguna nan berbakti kepada kedua orangtuanya. Buat para penghulu, dokter/perawat dan sekitarnya selamat bersibuk ria yaw semoga lancar, kantong tebal nih.. traktiran reek..

Memang apa sih keuntungan nikah atau kelahiran diangka yang unik seperti 11-11-11 itu?
  1. Keuntungan buat yang nikah, ya jelas dap`t pasangan hidup (suami/istri). Untuk yang melahirkan ya jelas dapat anak (putra/putri) wkwkwkwk
  2. Kepuasan sosial, misal dapat sanjungan wah tanggal nikah/melahirkannya unik, keren, angkanya cantik.
  3. Mudah ingat, ya mungkin mereka itu takut lupa dengan hari nikah/melahirkan jadi mereka memilih tanggal yang dianggapnya mudah diingat hahaaa..
Cukup sudah pandangan sekitar angka 11-11-11 Buat yang gak nikah atau gak melahirkan dihari ini semoga tetap sukses juga yaa..  

Cara Efektif Disaat Kita Lupa Ultah Pasangan

0 komentar

Kecoak Minum Kopiku

0 komentar

Bergiliran masuk. Antre. Satu persatu semut-semut berbaris rapi. Lurus cita-cita mereka. Di benak mereka, hanya ada satu tujuan. Sisa secangkir kopi yang tergeletak di atas meja belajarku. Dengan mengacuhkanku, mereka tetap berjalan. Aku yang melihat mereka dianggap sama sekali tak ada. Padahal yang kutahu mereka sama denganku. Punya mata. Mungkin mereka tidak melihat. Mungkin juga stereotip pemikiran mereka tak pernah ada kata takut untuk mati. Atau memang mereka berbaik sangka terhadap keberadaanku? Santai dan cuek?

Bisa saja kuambil sapu dan kuusir mereka dari sana. Lalu datang seekor kecoak. Bukan seekor tapi dua ekor sekaligus. Tanpa basa basi mereka langsung melompat ke dalam gelas. Plung! Berenang dalam kubangan hitam sisa kopi. Semut terdepan yang memimpin rombongan berdiam sejenak. Semua semut otomatis berhenti. Tapi tak terjadi kecelakaan beruntun. Dipandangi terus gelas. Mereka mengamati gerak-gerik kecoak yang menikmati kopi. Sepasang kecoak itu asyik sekali. Tapi mereka tak sadar bahwa para semut sedang mengawasi aktivitas mereka. Rupanya sisa kopiku masih terasa enak untuk sepasang kecoak yang mungkin sedang berbulan madu itu.
Setelah mengamati dengan seksama akhirnya pemimpin rombongan mengambil inisiatif. Satu komando untuk tetap maju dan merebut sisa kopiku. Langkah tegap mereka menderu. Barisan sepanjang satu meter membentuk bulatan tekad. Sisa kopi harus bisa dikuasai jika ingin hidup yang lebih baik. Tak ada yang menolak ajakan itu. Semua setuju. Mati bukanlah hal yang menakutkan. Tapi hal yang harus diperjuangkan.

Keceriaan terpancar di wajah mereka. Para prajurit semut. Harapan tinggi membumbung. Pasang kuda-kuda. Ada beberapa semut yang sempat menulis surat wasiat untuk keluarga mereka. Ada juga yang menulis untuk kekasih hati mereka.

“Sayang, jika surat ini sampai kepadamu mungkin aku sudah tidak ada di dunia ini. Tapi tenang saja. Tegar saja. Masih banyak semut lain yang ingin bersanding denganmu. Jika aku mati aku pasti akan masuk surga. Itu kata pemimpin kami. Aku berjuang demi kehidupan yang lebih baik untuk semut-semut di wilayah kita. Sayang, sekali lagi jangan tangisi kepergianku. Aku akan menunggumu di surga. Aku harus bisa mengalahkan kecoak-kecoak sialan itu…..”

Salah seekor kecoak melihat pasukan semut yang berdatangan. Dia panik dan memberitahu pasangannya bahwa pasukan semut datang dengan yel-yel perang. Sepasang kecoak itu lantas berusaha keluar dari dalam gelas. Tapi percuma. Gelasku terlalu tinggi dan perut mereka sudah terlalu banyak minum sisa kopiku. Mereka tetap berusaha sekuat tenaga sambil berdoa supaya semut-semut itu tidak datang dan membunuh mereka. Rupanya gelasku sudah bercampur air dan itu membuat kecoak kewalahan. Terlalu licin untuk naik ke permukaan.

Sampailah semut di depan gelasku. Mereka tidak langsung menyerang. Tapi berhenti sejenak. Pemimpin mereka maju ke depan. Berteriak lantang dan memberi waktu para kecoak untuk segera meninggalkan gelasku. Kecoak-kecoak itu berusaha menjawab tapi gelasku yang terbuat dari kaca membuat suara mereka tak terdengar oleh pimpinan semut. Pimpinan semut memberi waktu maksimal lima menit untuk para kecoak. Keringat kecoak mengucur deras dan membuat gelas semakin licin hingga sulit untuk dipanjat.

Waktu telah habis. Segera para semut menyerbu masuk ke dalam gelas. Pemimpin mereka berada di barisan terdepan. Dengan semangat membara, mereka menggempur para kecoak itu. Kecoak wanita tak berdaya dan mati meninggalkan pasangannya terlebih dulu. Sebagai seekor wanita, walaupun tubuhnya lebih besar daripada semut, ia tetaplah makhluk yang lemah secara fisik. Aliran air keluar dari mata kecoak laki-laki. Dia tak tahan melihat pasangannya tersiksa. Ia berusaha untuk bangkit dan membunuh pasukan semut. Tapi ternyata pasukan semut terlalu tangguh untuknya. Dia tidak sanggup lagi. Kematian pasangannya membuatnya semakin lemah. Selanjutnya ia menyusul pasangannya. Ke tempat yang abadi.

Pasukan semut bersorak sorai. Perjuangan mereka tidak sia-sia. Hebatnya tidak ada satu ekor semutpun yang mati. Hanya beberapa yang mengalami luka ringan dibagian kaki. Latihan mereka selama berbulan-bulan membuahkan hasil yang memuaskan. Gegap gempita menyambut kemenangan telak tanpa perlawanan. Kesuksesan yang luar biasa dan diperoleh dengan cara yang sangat mudah pula.

Kedatangan mereka disambut penuh haru oleh keluarga masing-masing. Semut-semut wanita dan anak-anak menyambut kedatangan orang-orang tercinta mereka. Pasukan semut tidak hanya membawa kemenangan tapi juga sisa kopiku yang telah mereka olah sebelumnya hingga lebih mudah untuk dibawa. Menurut mereka kopi yang bercampur gula lebih nikmat dan menyehatkan dibanding gula murni yang belum tercampur apa-apa.

Pesta segera digelar. Koloni warga semut semua berkumpul di lapangan. Ada yang berbahagia rupanya. Sepasang semut berpeluk mesra di sudut lapangan. Ada juga keluarga yang mengharu biru. Ayah-ayah mereka pulang dengan hadiah yang besar. Jasa para semut segera dikenang. Semua pasukan semut, tak terkecuali, mendapat piagam penghargaan dari ratu sekaligus pimpinan perang mereka. Genderang besar ditabuh menandakan malam itu dan malam-malam selanjutnya adalah milik mereka.

Perjanjian dengan koloni kecoak sudah disepakati. Bahwa seisi kamar kosku adalah wilayah untuk semut. Jika masih terlihat satu dua kecoak berlalu lalang maka konsekwensinya adalah mati dan membusuk. Koloni nyamuk adalah musuh mereka selanjutnya. Tapi mereka tidak saling serang hanya karena sisa makanan. Nyamuk menyerang darahku. Sedangkan semut mengincar nyamuk-nyamuk yang sudah tak berdaya karena tekanan kipas anginku. Mereka membunuh nyamuk untuk dijadikan makanan. Tapi persaingan itu tak terlalu besar.

Sisa kopi yang telah diolah dibagikan kepada semua warga semut sesuai dengan jasa mereka masing-masing. Bagi keluarga yang ikut berperang maka mendapat bagian lebih. Sedangkan untuk semut wanita dan anak-anak mendapat jatah sesuai ukuran tubuh mereka. Setelah acara sambutan-sambutan dari para pembesar semut maka acara yang ditunggu segera tiba. Acara makan malam kemenangan. Aba-aba dari sang ratu berkumandang. Dan semua warga semut menikmati kopi olahan tersebut.

Lahap sekali. Senang sekali. Enak sekali. Tapi selang beberapa waktu seekor semut kecil memuntahkan kopi olahan. Bukan hanya kopi tapi kopi bercampur darah. Lalu disusul oleh ibunya. Lalu ayahnya. Lalu keluarga semut di sebelahnya. Lalu semut-semut yang lain. Lalu semuanya lemas. Darah mengucur lewat mulut mereka. Semua terkulai. Seekor semut kecil tadi mati. Disusul kerabatnya dan semut-semut yang lain. Ratu yang melihat kejadian ini berusaha memuntahkan semua isi perutnya. Percuma. Zat-zat beracun yang berasal dari dalam tubuh kecoak sudah terlanjur bercampur. Hal ini tidak disadari oleh tim ilmuwan dari koloni semut.
Rupanya mereka terlena oleh kemenangan. Tanpa mereka sadari tak sepenuhnya kemenangan dari peperangan membawa kabahagiaan. Bahkan bisa saja membawa kesedihan berkepanjangan.

“Kecoak minum kopiku!!!!!!” teriak ratu semut di detik-detik akhir ajal menjemputnya.

Blog yang bagus itu seperti apa sih? Seperti Punyaku atau Punyamu?

0 komentar

Blog yang bagus itu seperti apa sih? yang banyak pengunjungnya kah, atau yang panen komentar kah, atau yang tampilannya okey? Menurutku jumlah pengunjung, banyaknya komentar dan oke enggaknya tampilan itu bukanlah tolok ukur utama untuk menilai bagus enggaknya sebuah blog, jadi menurut aku sih blog yang bagus itu adalah blog yang isi kontennya berkualitas. Soal banyaknya pengunjung atau komen itu mungkin bagian dari efek konten yang berkualitas itu, tapi bukan berarti blog yang sepi pengunjung dan gak ada yang ngomen itu blog yang jelek loh! Bisa aja blog itu bagus tapi belum banyak yang tau keberadaannya, jadinya meski full konten berkualitas namun belum banyak pengunjung.

Beda lagi dengan blog yang MENARIK, kalo blog yang menarik itu biasanya lumayan pengunjung dan komentar, atau bisa juga karena tampilannya okey, tapi blog yang menarik itu belum tentu bagus bila ditinjau dari sisi kontennya, karena blog yang menarik itu bisa jadi karena memuat konten2 yang nyleneh atau yang lagi hot dan sekitarnya.  Jadi blog yang bagus itu seperti punyaku atau punyamu ya? aku iklas bilang “seperti punyamu aja deh” kalo punyaku cuma blog pribadi saja yang jarang ada komentar.

Ibaratnya Laptop, biasanya kalau orang mau tau bagus enggaknya itu laptop pasti lihat spesifikasinya, bukan melihat harga atau tampilannya. Anggap saja spesifikasi itu adalah kualitas konten, harga dan tampilan itu adalah daya tarik. Laptop yang spesifikasinya bagus cenderung harganya mahal dan tampilannya menarik (blog yang kontennya bagus cenderung otomatis banyak pengunjung apalagi bila tampilannya juga okey, pasti itu blog bagus banget), meski kadang ada juga yang tampilannya biasa saja namun spesifikasinya bagus dengan harga yang mahal (terkadang ada juga blog yang tampilannya biasa aja tapi banyak pengunjung karena kontennya berkualitas). Tapi tak sedikit juga pesaing yang menawarkan harga dan tampilan menarik namun spesifikasinya pas-pasan (ada juga blog yang lumayan berpengunjung dan tampilannya oke walaupun kontennya biasa aja). Buat yang merasa bingung dengan ilustrasi ini, maaf bila ini dianggap membingungkan.

Ya meskipun antara bagus dan menarik dalam pembahasan dipostingan ini terkesan beda namun keduanya tentu berkaitan. Pada dasarnya jumlah pengunjung, komentar dan tampilan itu bukan tolok ukur utama untuk menilai blog itu bagus atau enggak, ketiganya itu mungkin cocok untuk mengukur blog itu menarik atau enggak karena blog yang bagus itu nilai utamanya adalah pada konten-nya. Jadi kalau selama ini blog mas bro and mbak sis masih limit pengunjung jangan dikira blognya itu jelek ya, mungkin aja masih banyak yang belum tau jadi publikasikanlah.

Kalau blog ini mau dikata menarik atau bagus tentu yang bisa menilai ya mas bro sama mbak sis, kalau aku sendiri gak tega bila harus bilang blog ini bagus dan menarik takut disangka narsis , tapi kalo aku bilang blog ini jelek nanti dikira aku gak sayang sama blog aku sendiri dong. Kalau mas bro sama mbak sis pilih mana, blog yang bagus atau blog yang menarik???? yang jelas kalau orang serakah pasti pengennya yang bagus dan menarik. (Buat yang pengen punya blog yang bagus dan menarik ngaku aja, gak papa, aku bilang serakah itu cuma bercanda kok)

Aku sendiri gak menarget blog ini harus bagus atau menarik, karena blog ini sekedar blog pribadi, dikemas dalam bahasa pribadi, dengan gaya pribadi untuk koleksi pribadi, karena Ide Itu Gak Harus Kreatif  Karena Ide Itu Sederhana.

Lebaran Kali Ini Berbeda (lagi)

2 komentar

Tahun 2011 ini umat Islam di tanah air akan kembali berbeda hari dalam merayakan Idul Fitri. Muhammadiyah sudah jauh-jauh hari mengumumkan lebaran jatuh pada tanggal 30 Agustus 2011 karena posisi awal bulan (hilal) sudah terlihat di atas satu derajat (tetapi kurang dari dua derajat). Sementara Nahdhatul Ulama (NU) kemungkinan akan mengumumukan lebaran jatuh pada tanggal 31 Agustus 2011 karena hilal kurang dari dua derajat sehingga puasa digenapkan menjadi 30 hari.

Tidak sekali ini saja kita umat Islam berbeda dalam merayakan Idul Fitri. Antara NU dan Muhammadiyah sering terjadi perbedaan pendapat dalam menentukan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Yang dipermasalahkan adalah angka dua derajat itu. Angka dua ini semacam threshold yang menentukan keputusan awal bulan baru. NU dan Muhammadiyah (dan juga ormas Islam yang lain) tentu mempunyai alasan yang sama kuat kenapa harus dua derajat, kenapa bukan 1 derajat, dan sebagainya. Bagi Muhammadiyah, jika bulan sudah “terlihat” (secara perhitungan) meskipun tingginya hanya nol koma sekian derajat maka sudah dianggap masuk bulan baru. Sementara bagi NU (dan juga beberapa ormas yang lain) menetapkan tinggi hilal harus di atas dua derajat sebagai pertanda dimulainya bulan baru.

Ormas-ormas Islam di Indonesia terlalu banyak jumlahnya dan masing-masing menetapkan cara perhitungan awal bulan sendiri-sendiri. Mereka sulit sekali bersatu untuk menyatukan kalender Hijriyah. Usaha-usaha untuk mempersatukan ormas itu dalam perhitungan tanggal-tanggal penting tidak pernah berhasil dari dulu hingga sekarang. Ada ego masing-masing kelompok yang dipertahankan oleh mereka. Alasan yang jamak dipakai (saya kira sudah “bosan” mendengar alasan ini) adalah “perbedaan itu adalah rahmat”. Mengapa tidak mencoba menghilangkan perbedaan itu untuk mencari persamaan demi persatuan dan kemaslahatan umat Islam? Perbedaan waktu hari raya hanya menyebabkan kebingungan di tengah masyarakat yang awam mengenai agama.

Diluar cara perhitungan tinggi bulan di antara kedua ormas besar itu, ada pula kelompok yang menetapkan waktu hari raya berdasarkan ketetapan di Mekah. Jika di Mekah shalat Ied pada hari X, maka jamaahnya di Indonesia juga mengikuti waktu Mekah itu. Menurut saya ini pandangan yang aneh, bukankah bumi itu bulat dan posisi bulan baru yang dilihat di Mekah dan di belahan bumi lain tidak selalu sama. Seharusnya penetapan waktu itu mengikuti kondisi di negara masing-masing.

Adanya perbedaan waktu hari raya itu tentu membuat perayaan lebaran di tengah masyarakat menjadi sumbing. Ada yang sudah lebaran pada hari Selasa, sementara sebagian lagi pada hari Rabu. Ada yang sudah takbiran, sementara sebagian lagi masih makan sahur. Inginnya kita merayakan hari raya bersama-sama, tetapi ego masing-masing ormas itu membuat umat terpecah-pecah.

Memang sih perbedaan hari raya itu disikapi biasa-biasa saja oleh umat Islam. Tidak ada gejolak pertentangan di tengah masyarakat. Semua memaklumi kondisi yang demikian sebab sudah sering terjadi. Namun alangkah elok kalau kita merayakannya bersama-sama. Janganlah jadikan “perbedaan itu rahmat” sebagai alasan pembenaran. Penyamaan itu tetap bisa dilakukan jika setiap ormas mengedepankan toleransi dan menghilangkan ego masing-masing kelompok. Lihatlah kenapa Mesir bisa satu suara dalam menetapkan waktu hari raya, atau Malaysia yang juga satu, kenapa di Indonesia tidak bisa?

Yang menarik adalah tidak ada perbedaan di antara ormas-ormas itu dalam menetapkan tanggal 1 Muharam (tahun baru Hijriyah), tanggal 27 Rajab (Isra’ dan Mi’rah), dan tanggal 12 Rabiul Awal (Maulid Nabi). Mereka kompak mengikuti penanggalan merah yang ditetapkan Pemerintah dalam menentukan hari libur nasional untuk hari-hari besar itu. Apakah anda melihat perbedaan hari antara NU dan Muhammadiyah dalam penetapan tahun baru Hijriyah? Saya belum pernah melihat berbeda, atau mungkin saya yang salah. Mungkin karena tanggal 1 Muharam, Maulid Nabi, dan Isra’ Mi’raj tidak berkaitan dengan ibadah seperti penentuan awal Ramadhan dan hari raya, maka tidak ada perdebatan dalam penentuan tanggalnya.

Yang hampir selalu menjadi pertanyaan saya yang bodoh ini dalam hal astronomi dan perkalenderan adalah, jika penetapan hari raya sering berbeda sejak zaman dulu hingga sekarang, seharusnya kalender hijriyah masing-masing ormas pun sudah bergeser jauh berhari-hari. Namun anehnya, perbedaan yang timbul hanya satu hari saja, bisa lebih dulu atau lebih lambat. Kenapa perbedaan awal bulan hanya satu hari saja? Saya tidak mengerti.

Social Network; Media Budaya Narsis

0 komentar

Jaman gini gak mainan internet mungkin disangka ndeso karena dari pelajar hingga pekerja bahkan pengangguran (seperti saya) pun sekarang dah pada ketagihan yang namanya internet terlebih pada jejaring sosial yang disukai, mungkin ada yang suka facebook, twitter, google+, skype dll. Kira-kira apa ya yang membuat ketagihan? ya itu tadi, karena merasa (lebih) gaul kalau eksis di jejaring sosial. Jejaring sosial itu baik ato buruk sih? semua hal pasti ada baik buruknya, ‘SyauQie’s Zone’ kali ini gak akan bahas neko-neko karena Ide Itu Gak Harus Kreatif Karena Ide Itu Sederhana, jadi sekiranya postingan ini cuma sekedar mengulas dari sisi gaya gaul yakni Social Network; Media Budaya Narsis.

Sadar ato nggak yang namanya jejaring sosial dapat membentuk jiwa narsisisme yang tinggi atau narsis mugholadhoh wkwkwkwk… Apa buktinya? bukti sederhananya adalah foto!!! Misalnya saja di facebook, banyak sekali foto yang sengaja diupload untuk dipertontonkan kepada pengguna facebook lainya. Mungkin dengan meng-upload foto itu seolah ia ingin mengatakan “gimana aku ganteng kan?”, “aku seksi kan?”, “aku orang kaya gitu loh”, “aku bla-bla-bla…..”.

Mungkin nggak dari foto saja, status juga bisa mengekplorasi bakat narsis, misalnya; update status “gila, baru nyadar deh, ternyata aku itu ganteng banget”, lalu 15 menit kemudian update lagi “aduh, aku gak gak gak kuat…. punya wajah ganteng, hawanya pengen ngaca mulu”, 15 menit kemudian tunggu saja status terbarunya. (maaf ya, contoh statusnya agak dilebih-lebihkan, biar chemistry akan narsismenya itu dapat gitu loh) hahaaa...

Bila narsisme itu sudah tinggi bahayanya adalah untuk dunia remaja yang masih pelajar mungkin prestasinya di dunia menuntut ilmu agak terganggu kali ya, karena semenjak kenal facebook atau twitter jadi pada rajin masuk, bukan masuk sekolah tapi masuk warnet untuk sekedar upload foto atau update status. Atau rajin masuk sekolah tapi mainan facebook sama twitternya lewat HP. Gurunya nerangin panjang lebar, muridnya duduk manis aja, gurunya sih bangga-bangga aja karena dengan muridnya yang duduk manis itu ia merasa diperhatikan, padahal yang duduk manis itu pada mainan facebook, bikin status “gurune ngajar e gak jelas”, udah gitu jadilah komen-komenan. Buat pelajar yang sukanya kayak gitu, mbok ya ndang tobat sebelum terlambat. Tapi apa mau dikata, guru jaman sekarang juga pada rajin update status, disela-sela nerangin bikin status “busyeet murid-muridku pada duduk manis semua waktu aku lagi nerangin, aku emang guru yang hebat”.  Lain dunia pendidikan lain pula dunia kantoran, Buat yang statusnya pekerja, biasa belagak sibuk di depan komputer padahal ya gitu deh, facebook-an man twitter-twitteran.

Narsisme yang tinggi alias berlebihan bisa memicu rasa-rasa yang lain, misalnya rasa gelisah bila sehari gak update status, rasa resah bila sehari gak upload foto, gak bisa tidur bila sehari gak bisa memperlihatkan sesuatu di facebook atau twitternya. Alangkah baiknya bila para user jejaring sosial membudayakan narsis yang baik, maksudnya narsis yang bermanfaat, misalnya pamer foto tapi fotonya bukan foto pribadi yang (sok) cool, bisa foto-foto tempat wisata di sekelilingmu, sekalian promo gitu, sebisa mungkin fotonya tak perlu ada penampakan “kamu”nya, kalo kamunya nampak, balik maneh nang narsis. Atau mungkin buat pamer hasil karya, bisa berupa puisi atau hasil menggambar atau apa lah, atau nulis status-status yang penuh motivasi. 

Kalau aku memang rajin di facebook, buat pajang url blog, kadang juga update status tapi statusnya gak ada yang jelas. Yang jelas diluar pajang url blog, segala status yang saya keluarkan hanyalah seru-seruan belaka, mau bikin status yang penuh motivasi gitu sih, tapi berattt deh, karena sering kali apapun statusku ujung-ujungnya cuma dikomeni ‘hahahah, heheheh, kwakkwakk, xixixi, wekeke, dan sejenisnya’, ngenes yoo…

OK mas BROto and mbak soSIS mari budayakan bermain santai dan damai…

Mau Jadi Ustadz? Gampang Kok !

0 komentar

Predikat ustadz/kiyai seolah sekarang menjadi sesuatu yang mudah dicari. Masyarakat terkadang semakin tak perduli pada background (latar belakang) intelektualitas keagamaan seorang Kiyai, apakah diperoleh secara “instan” ataukah melalui sebuah metode pendidikan yang valid sanadnya, semisal Pondok Pesantren yang notabene masyhur dengan sanadnya yang terjaga dan selalu mendapat  pemeliharaan. Menyikapi perkembangan ditengah-tengah masyarakat kita dengan munculnya wabah ‘demam’ menjadi Ustadz/Kiyai, sebagai santri kita perlu mewaspadai gejala ini. Lebih-lebih menjelang kampanye pemilu, biasanya partai tertentu akan merangkul ustadz/kiyai “bookingan” untuk memuluskan jalan penghimpunan dukungan.

Bukankah hal ini butuh kewaspadaan khusus. Bila perlu kita perlu “siaga satu”. Para ustadz/ kiyai ‘karbitan’ ini disadari atau tidak menimbulkan kerancuan di tengah masyarakat. Tentunya dari segi penguasaan ilmu (agama).

Terkadang seorang intelek bisa mendapat predikat ustadz/kiyai hanya karena kemahirannya berbahasa Arab. Sebagai gambaran, orang Arab yang notabene mahir berbahasa Arab saja tidak lantas semuanya menjadi Ulama ? Apa susahnya bagi orang Arab untuk menjadi Kiai (di Indonesia)? Padahal Allah SWT menjanjikan derajat tinggi bagi Ulama. Sebagai perbandingannya di Indonesia, seseorang dengan mudah menjadi ustadz/kiyai dan bahkan tanpa ‘nyantri’ sekalipun, sudah punya cukup keberanian berdebat tentang masalah-masalah hukum Islam hanya bermodal kitab terjemahan, referensi dari internet, atau mahir membaca huruf Arab serta titel akademis yang disandangnya. Apa susahnya ? Dan ini (mungkin) salah satu sebab mengapa 'guru' kita mengharamkan santrinya membaca kitab terjemahan (dengan batasan tertentu) agar kita tidak nggampangno (meremehkan) proses ‘leveling’ tholabul 'ilmi !

Bicara tentang ilmu, 'guru' kita juga pernah berpesan, ”Kalau kamu ditanya tentang bagaimana hukumnya makan babi. Maka jawab saja tidak tahu, atau jawab saja “menurut guru saya”, makan babi itu haram!!” Makna apa yang tersirat dari pesan tersebut ? Kenapa harus menyertakan sepenggal kalimat “Menurut guru saya demikian…..” ?. Setiap Muslim mungkin tahu bagaimana hukumnya memakan babi. Namun jarang sekali yang bertindak selalu berdasarkan (kapasitas) ilmu, masalahnya disini bukan haram atau halalnya babi, akan tetapi cara penyampaian hukum tersebut harus sesuai dengan kapasitas ilmu dan kredibilitas sanad yang kita miliki serta harus jeli-jeli meletakkan maqam kita pada tempat yang tepat, yaitu santri.

Idealnya, jika santri ditanya suatu hukum, seharusnya ia memperhatikan kapabilitas atau tingkatan level ilmu yang dimilikinya. Tidak sekedar asal mencomot hadits atau ayat dari suatu kitab sekalipun dia tahu itu relevan sekali dengan masalah tersebut. Dalam hal ini kita bisa mengambil contoh, ”Sing ngerti Wali ya para Wali !”. Jika ada orang mengatakan bahwa Syaikh “Anu” adalah Wali, yang kemungkinan saja memang benar. Masalahnya, apakah orang tersebut tidak meletakkan dirinya sendiri pada maqam Wali (berdasar apa yang diucapkannya) ? Dan berdasar (ilmu) apa orang tersebut mengetahui kewalian orang lain ? Mari, kita biasakan dalam bertingkah laku itu berdasarkan ilmu. Jangan asal tebak dan jangan asal comot. Semua ada ilmunya. Bahkan amalan (ibadah) yang kita kerjakan tanpa ilmu bakal percuma dan tidak akan berguna (lha wong berhubungan intim saja ada ilmunya kok) hehee..

Tidak susah memang, menukil salah satu ayat atau hadits yang kita temukan dalam suatu kitab, atau bahkan dari internet online, kemudian kita memutuskan sendiri suatu masalah layaknya seorang Mujtahid tanpa mempertimbangkan kedalaman ilmu yang kita miliki. Kalau memang demikian, judul di atas “Mau Jadi Ustadz? Gampang Kok !” mungkin sudah tidak bisa dibantah lagi !
Semoga bermanfaat.

Nice Word's, Gus

4 komentar

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Azza Wa Jalla. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikutnya.

Hanya mencoba merangkum kembali beberapa kalimat motifasi dari “guru” saya yang tercecer dalam beberapa lembar halaman buku mengaji. Bagi anda yang belum pernah merasakan rasanya ber”guru” tentu heran dengan sikap mental mayoritas santri yang begitu tunduk dan patuh pada gurunya. Bagi sebagian orang tentu merasa aneh ketika melihat kami mencium tangan “guru”, melihat kami yang tak berani berjalan sembarangan di depan “guru”, melihat kami yang berjalan ngodok (jalan jongkok kayak di keraton2 Jawa itu loh) ketika di depan “guru”, melihat kami yang tak berani berkata2 jika tidak ditanya/ dipersilahkan “guru”. Aneh ? dan sebagian orang tentu berseru, “Feodalisme, tuh !”. Huhh,,, ketundukan dan kepatuhan yang didasari ketulusan dan keimanan malah dituduh feodal, sedangkan ketundukkan dan kepatuhan yang dilandasi “sistem birokrasi” malah jauh dari sorotan.

Ketika kami “sami’na wa atho’na” (kami dengar, kami laksanakan) terhadap “guru” kami malah divonis taqlid buta. Namun pada kemana tuh para protestor “anti taqlid buta” ketika menghadapi para pengagum Einstein dengan teori relativitasnya, ketika para psikopat (eh..., psikolog) mengagung2kan psikoanalisanya Sigmund Freud, para sosialis yang mendewakan Karl Marx, para anti kreasionis yang taqlid dengan evolusinya Charles Darwin. Dimana kekritisan mereka dalam menilai segala hal, dimana lagi obyektifitas mereka ?. Waduhh... kok jadi ngelantur kemana-mana sih, maaf kawan saya hanya ingin menyampaikan bahwa dalam memandang segala sesuatu ada baiknya kita berdasarkan ‘ilmu dan ridho Allah Ta’ala tentu.

Dan saya percaya bahwa beberapa kalimat berikut yang disampaikan “guru” saya tentu terinspirasi dari ayat2 Al Qur’an dan pesan2 dalam hadits Rasulullah SAW, jikapun menurut kalian ada yang menyimpang dari Al Qur’an, silahkan kritisi, kawan. Dengan demikian, semoga kita terhindar dari taqlid buta yang bisa menimpa siapapun juga, amin.

Firman Allah Ta’ala, kurang lebih artinya :
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah." Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya." Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (QS Luqman, 31:21)

Dalam hal ini saya hanya ingin mengajak untuk menyampaikan kandungan Al Qur’an dalam bahasa-bahasa yang mudah dicerna dan diterima secara universal, karena memang demikianlah selayaknya kita menyampaikan Islam sebagai rahmat semesta alam.

Bersosialisasi.
Berikanlah yang terbaik, maka kau akan jadi pemimpin
“We come, we take over !”. Kami datang, kami ambil alih
Jangan meminta penghormatan dari masyarakat, tapi berikanlah rasa hormat pada masyarakat.
Lebih baik dianggap rendah, tapi tinggi. Daripada dianggap tinggi, tapi rendah.
“Penghargaan” bukanlah suatu penghormatan, tapi sebuah tanggung jawab.
Hanya orang kotor yang akan berkata “Politik itu kotor”

Pemuda.
Pemuda bukanlah yang menepuk dada dengan “inilah moyangku”, tapi pemuda adalah yang berani berkata “inilah aku”.
“Miliki”lah apa yang kau miliki.

Wanita.
Harta berharga yang sesungguhnya dimiliki oleh wanita adalah qona’ah (mensyukuri apa yang didapat).
Mustikane wong wadon iku ing rasa “isin”. (Mahkota seorang wanita adalah memiliki rasa malu).

Tholabul ‘Ilmi.
‘Ilmu agama (baca : Islam) adalah ilmu apapun yang dengan mempelajarinya menjadikan kita mengenal dan bertaqorrub pada Allah Ta’ala.
Tatkala seseorang sudah merasa pandai, maka sejak saat itulah ia bodoh.
Istiqomah luwih bagus tinimbang sewu karomah. (Istiqomah lebih baik dari seribu karomah : konsistensi dalam hal apapun lebih baik dari seribu keajaiban).
Hidayah, tsamrotul ‘ibadah. Hidayah adalah buah dari ibadah (makna umum : Petunjuk Ilahi hanya dapat diraih dengan dedikasi).

Motifasi Kerja.
Berorientasilah pada kerja, jangan berorientasi pada hasilnya.
Jangan menunda sampai besok apa yang bisa kau kerjakan sekarang.
Jangan pernah mencari kebahagiaan, tapi ciptakanlah kebahagiaan.
Jangan hanya melihat “buah” dari kesuksesan, lihat juga “proses” meraihnya.

Motifasi Diri.
Masa depanmu adalah sekarang.
Masa depanmu adalah bagaimana usahamu hari ini.
Jangan merasa ‘kecil’ bila dikecilkan orang lain, sebab keberhasilan selalu berangkat dari hal yang kecil.


Sekali lagi, kritisilah jika kalimat2 di atas bertentangan dengan Al Qur’an. Sampaikan kebenaran dengan ‘ilmu bukan dengan kebencian. Semoga bermanfa’at.

Gara-gara Drama Korea

0 komentar

Sepertinya tidak ada cewek yang gak suka atau bahkan benci nonton drama korea? kalau ada, mau tau alasannya apa hehee..

Sepertinya hobby  nonton drama Korea membawa pengaruh dalam hidup hahaa.. (Lebayyy), yaah memang lebay. Gimana tidak, kebanyakan mereka sangat dan selalu berharap punya kisah hidup yang mirip dengan cerita dalam drama Korea (hohhoo) dicintai laki-laki yang kaya, cool, cakep biarpun  si cewe biasa-biasa saja. Tapi unik, menarik dan yang pasti sangat  cantik (kalo ini sih jauuuh). Dan selalu happy ending.. wkwkwk

Mereka kebanyakan (sekali lagi, kebanyakan) slalu ngimpi punya kisah hidup terlebih kisah cinta bak drama Korea sampai-sampai susah buat jatuh cinta, hadeeeh.. (keseringan Fall in love ma aktor-aktor Korea kalee yaa), slalu berharap punya pacar yang cuek tapi perhatian, arogan tapi sangat penyayang, huuuuu pokoknya yang cool abis dan pastinya… romantis . Pemeran laki-laki yang diperankan sangatlah perfect bahkan dari sikap dan setiap kata yg meluncur dari bibirnya bisa buat kelenger cewek. Apa semua cowok Korea seperti itu ya?

INI PESAN PRIBADI SAYA, kalau pacar, istri, atau teman anda lagi nonton drama Korea, jangan dekati mereka, rugiii… kita sudah pasti terabaikan, dan satu lagi hindari bertanya pasti kalo jawab seadanya bahkan kadang nggak nyambung… selebihnya jadi pelupa… misalnya lupa balas SMS (banyak yg sudah jadi korban, temasuk saya) wkwkwkk, soalnya konsentrasi penuh alias fokus pada drama Korea, dan efek lainnya hasil dari nonton drama korea itu mata bisa membengkak kaya habis melayat sanak saudara yang meninggal wkwkwk asli parah. Itulah drama Korea yang membosankan.