Halaman

SURAT DARI KEKASIH

0 komentar

Untuk mu yang selalu Kucintai. Saat kau
bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu, bercerita, meminta pendapatKu, mengucapkan sesuatu untukKu walaupun hanya sepatah kata.

Atau berterima kasih kepadaKu atas sesuatu hal yang indah yang terjadi
dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin, atau waktu yang lalu. Tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja... Tak sedikitpun kau menyadari Aku di dekat mu.

Aku kembali menanti saat engkau sedang
bersiap. Aku tahu akan ada sedikit waktu
bagimu untuk berhenti dan menyapaKu,
tetapi engkau terlalu sibuk...

Di satu tempat, engkau duduk tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat
engkau menggerakkan kakimu. Aku berfikir engkau akan datang kepadaKu, tetapi engkau berlari ke telefon dan menelefon seorang teman untuk sekadar berbual-bual.

Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar
sepanjang hari. Namun dengan semua
kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu
sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.

Sebelum makan siang Aku melihatmu
memandang ke sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak sedikitpun menyapaKu.

Engkau memandang tiga atau empat meja
sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKu dengan lembut sebelum menjamah makanan yang Kuberikan, tetapi engkau tidak melakukannya...

Ya, tidak mengapa, masih ada waktu yang
tersisa dan Aku masih berharap engkau
akan datang kepadaKu, meskipun saat
engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menghidupkan TV, Aku tidak tahu apakah
kau suka menonton TV atau tidak, hanya
engkau selalu ke sana dan menghabiskan
banyak waktu setiap hari di depannya,
tanpa memikirkan apapun dan hanya
menikmati siaran yang ditampilkan,
hingga waktu-waktu untukKu dilupakan.

Kembali Aku menanti dengan sabar saat
engkau menikmati makananmu tetapi
kembali engkau lupa menyebut namaKu dan berterima kasih atas makanan yang telah Kuberikan.

Saat tidur Kufikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke
tempat tidurmu dan tertidur tanpa sepatahpun namaKu kau sebut. Tidak
mengapa kerana mungkin engkau masih
belum menyadari bahwa Aku selalu hadir
untukmu.

Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkan
bagai mana bersabar terhadap orang lain.
Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata darimu, ungkapan isi hatimu, namun tak kunjung tiba.

Baiklah ..... engkau bangun kembali dan
kembali Aku menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu untuk menyapaKu...

Tapi yang Kutunggu ... ah tak juga kau
menyapaKu.
Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya' dan
Subuh lagi kau masih tidak mempedulikan Aku.

Tak ada sepatah kata, tak ada seucap
doa, tak ada pula harapan dan keinginan untuk sujud kepadaKU...

Apakah salahKu padamu ...? Rezeki yang
Kulimpahkan, kesehatan yang Kuberikan,
Harta yang Kurelakan, makanan yang Kuhidangkan, Keselamatan yang Kukurniakan, Kebahagiaan yang Kuanugerahkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKu???

Percayalah, Aku sangat mengasihimu, dan
aku tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaKu, memohon perlindunganKu, bersujud menghadapKu..
Kembali kepadaKu..

Yang selalu bersamamu setiap saat...
TUHANmu...