Halaman

Sutra Ungu – Panduan Berhubungan Intim

2 komentar

Ketika pertama kali melihat buku ini, saya langsung tertarik untuk membaca dan megeksplorasi isinya, tertarik karena baru kali ini ada buku yang mengkhususkan membahas masalah hubungan intim antara suami istri dilihat dari sudut pandang ke-islaman. Meskipun bahasa yang digunakan cukup terbuka, namun jauh dari kesan vulgar ataupun kalimat yang nggak senonoh.


Di dalam buku ini dibahas bahwa semua aktifitas itu ada aturannya, demikian pula aturan diatas ranjang antara pasangan suami istri, namun banyak yang tidak menyadari bahwa sesungguhnya ajaran Islam telah memberikan sentuhan khusus terhadap masalah yang sering dianggap tabu ini (Fikih memang detil dalam urusan ini) hahaha. Berhubungan intim dengan suami atau istri adalah ibadah, adapun pelaksanaan ibadah harus bersumber dari wahyu Ilahi dan penjelasan Rasul-Nya.



Buku yang ringan namun sangat informatif dengan isi-isi yang menggelitik, seperti :


Pelajaran Pertama:


    * Tentang Orgasme
    * Susahnya Wanita
    * Panduan Mendapatkan Orgasme
    * Mempertahankan Ritme
    * Antara Orgasme dan Kepuasan Seks


Pelajaran Kedua:


    * Tentang “Pemanasan”


Pelajaran Ketiga:


    * Posisi dan Variasi
    * Seks di Simpang Jalan
    * Ejakulasi Dini
    * Manajemen Impotensi
    * Oral Seks?
    * Fantasi Seks, Kamasutra dan Video Penggugah
    * Dinginnya Sebuah Frigiditas
    * Stamina Payah?
    * Khasiat Makanan Penggugah Gairah
    * Tips Menjaga Kebugaran
    * Tiga Kali Sehari, Siap Action?
    * Saat Tepat Melakukan Hubungan Seks
    * Wanita Lebih Butuh Ketenangan
    * Antusiasme Suami Istri, Perlu Itu!
    * Siapa yang Memulai?


Praktikum:


    * Sentuhan Malam Pertama


Nah, memang dalam situasi tertentu seks tabu dibicarakan, namun tidak bila itu dalam kajian fikih. Sutra Ungu, telah dicetak dalam ribuan eksemplar, membahas bagaimana melaksanakan hubungan intim di antara pasangan suami istri perspektif fikih. Benar, pro dan kontra mengiringi terbitnya buku ini. Sebagian pihak marah lantaran tidak terbiasa, mengecam dengan alasan khawatir menjerumuskan sebagian pemuda pemudi ke jurang zina dan angan-angan mesum. (Huuh… sungguh cara berpikir “embongan”).


Rasanya, buku ini wajib dibaca orang-orang yang akan menikah misalnya, atau… buat orang yang sudah menikah 30 tahun pun masih layak untuk dibaca. Dan buku ini…. pantas untuk menambah deretan koleksi buku pribadi. Sekarang... Monggo, jalan-jalan ke toko buku, hahahaha….



Pengarang:
Abu Umar Basyir


Penerbit:
Rumah Dzikir
nyileh, dipotokopi
hua hua hua... koyok KTP ae diphotocopy... tuku ae Loow.... hiihhi