Halaman

22 Mei 2010

Rabu Wage, Tanggal 22 Mei 198.. pukul 11.30 WIB. Tepatnya tanggal 3 Ramadhan di kalender hijriyah-nya aku dilahirkan. Dan itu tepat pada hari ini.
Tentunya semua ingat, sehari sebelum ulang tahunku di tahun 1998 adalah hari bersejarah, ditandai dengan reformasi (jatuhnya pemerintahan Orde Baru, red). Sampai hari ini pun negeriku masih bernasib sama. Ada lebih dari lima luka membekas (kemiskinan, kejahatan, korupsi di mana-mana, pengangguran, pengungsi jadi pemandangan yang meletihkan mata menyakitkan hati) sampai hari ini.
Ada juga yang lucu di negeri ini orang yang ketahuan berbuat jahat tidak selalu dihukum namun orang baik bisa dipenjara.
Pada ulang tahunku kali ini, aku berdiri di sini juga dengan lima luka sambil membayangkan ulang tahunku pada tahun lalu yang selalu dihiasi dengan orang-orang tersayang. Tapi kali ini lain. Aku benar-benar sendiri.
Ya Alloh.... Tiba-tiba aku ingin menangis.
Bertepatan dengan hari ulang tahunku, seperti tahun-tahun sebelumnya tak ada sesuatu yang spesial yang kulakukan untuk merayakan hari itu. Bisa dikatakan bahwa hari itu sama seperti hari-hari biasanya, nothing special. Tapi menjadi hal yang lumrah, hape dalam rentang waktu beberapa menit selalu bersenandung mengisyaratkan adanya sebuah pesan singkat yang akan memenuhi inbox message hapeku, begitu juga di wall maupun inbox Facebook-ku.
Ucapan dan doa selalu menghiasi layar monitor hape ku ketika aku mulai membuka satu persatu pesan singkat yang masuk itu. Diiringi dengan ucapan amindari bibir ini atas doa-doa yang diberikan oleh sahabat-sahabatku melalui pesan singkat tersebut. Karena doa yang sahabat-sahabatku sungguh membuat hatiku bahagia karena dengan begitu berarti masih banyak yang mengharapkan agar aku menjadi lebih baik lagi. Tapi, lagi-lagi kali ini lain, karena ada beberapa orang special yang tidak mengirim pesan singkat itu, bahkan untuk menyapaku.
Walaupun tak ada ritual khusus dalam merayakan pertambahan tahun umurku, tetapi aku selalu melakukan kegiatan di malam pergantian umurku. Aku selalu berdiam diri di kamar untuk merenungi hal-hal apa saja yang telah kulakukan selama setahun yang telah kulewati. Kucatat apa saja yang telah kulakukan selama satu tahun terakhir dan kemudian kucocokkan dengan harapan yang kutulis tepat setahun yang lalu.
Sungguh kegiatan tersebut membuatku paham betul mimpi-mimpi yang telah dan belum kuperoleh itu apa saja. Sekaligus membuatku menuliskan kembali harapan-harapan yang akan kulaksanakan untuk tahun kedepannya.
Setelah melakukan kegiatan itu aku berdoa agar tahun depan aku dapat mewujudkan mimpi-mimpi yang telah kutuliskan kembali pada selembar kertas sekaligus melengkapi mimpi-mimpi yang belum sempat kuwujudkan di tahun lalu. Harapanku yang paling umum kuminta pada-Nya agar aku diberikan kesempatan untuk berbuat lebih baik dari hari kemarin.
Aku tidak akan memaksa kalian untuk mengucapkan "Selamat hari Ulang Tahun" atau pun "Happy Birthday" padaku. Aku hanya ingin tetaplah kalian menjadi sahabatku. Janganlah pernah jemu untuk memberikan nasehat, teguran, saran mau pun kritikan jika kamu merasa aku ini salah. Aku hanyalah manusia biasa, sama seperti kalian. Aku hanya ingin dimengerti, disayangi dan diperhatikan. Tak ada yang lebih membahagiakan diriku selain ucapan tulus dan penuh kasih dari seorang sahabat.
Don't walk in front of me, I may not follow...
Don't walk behind me, I may not lead..
Just walk beside me...
And be my friend....